Rabu, 07 Januari 2015

3 Bulan Jadi Presiden, Diam-diam Jokowi Pantau 343 Media

Presiden Joko Widodo menggelar Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Kepala BIN Marciano Norman, pagi ini. Dalam pembukaanya, Jokowi, sapaan dia, sempat menyinggung kinerja Kabinet Kerja dalam potret media.
"Semua tahu, kita ini selalu dipotret, selalu diikuti dan selalu dinilai oleh media. Meskipun perlu saya sampaikan ekspos media belum tentu wakili kinerja pemerintahan," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/1/2014).
Jokowi mengatakan, meskipun kinerja pemerintahan tidak semua diwakili oleh media, namun sangatlah penting bentukan image oleh media. Sebab media sebagai pembawa pesan kepada masyarakat.
"Perlu saya sampaikan media sebagai pembawa pesan akan bentuk persepsi bentuk image terhadap kinerja pemerintah. Dan persepsi media terhadap kinerja pemerintahan didasarkan atas berbagai aktivitas," ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini media selalu memotret aktivitas-aktivitas pemerintahan, kebijakan pemerintahan dari berbagai sudut pro dan kontra. Jokowi pun mengakui telah menganalisis 343 media. Namun, Jokowi tak mengatakan bagaimana hasil analisisnya tersebut karena rapat tertutup.
"Ada aktivitas-aktivitas ada kebijakan-kebijakan, ada langkah-langkah menteri maupun institusi lain yang dipotret media dari berbagai sudut pro maupun kontra dan menimbulkan persepsi. Dalam kurun hampir 3 bulan ini kita menganalisis oleh mesin intelijen media manajemen dari 343 media, dan mohon maaf," kata Jokowi, kemudian rapat berlangsung tertutup.
Selain membahas potret media, Jokowi juga akan membahas RPJMN 2015 -2019 dan RKP tahun 2015. Usai sidang kabinet paripurna, Jokowi akan melantik Hakim Mahkamah Konstitusi, I Dewa Gede Paguna, menggantikan Hamdan Zoelva.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar