Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, sepakat meningkatkan kerjasama bilateral, termasuk dalam ekonomi dan perdagangan. Jokowi pun meminta para pengusaha Korsel agar tidak hanya menanamkan modal di Pulau Jawa, namun juga di pulau-pulau lain di Indonesia.
Menurut kantor berita Reuters, Jokowi dan Park bersama delegasi masing-masing hari ini menyelenggarakan pertemuan bilateral di Kota Pelabuhan Busan, Korsel.
Pertemuan itu berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Tahunan Korsel - ASEAN.
Presiden Park meminta agar para mitranya di ASEAN, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan lagi liberalisasi perdagangan demi menggenjot peluang bisnis di Asia Tenggara, yang merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia.
ASEAN dan Korsel telah memiliki perjanjian perdagangan bebas sektor barang pada 2007. Dua tahun kemudian perdagangan bebas kedua pihak diperluas di sektor jasa dan investasi.
Menurut kantor berita Yonhap, ASEAN merupakan tujuan investasi sekaligus mitra dagang nomor dua terbesar bagi Korsel. Volume perdagangan ASEAN-Korsel tahun lalu sebesar US$135 miliar, namuk 16 kali lipat dari 1989.
Sebelumnya, pada Rabu malam, Presiden Jokowi bertemu dengan para pengusaha Korsel. Mereka berminat untuk terus berinvestasi di Indonesia. Sementara Presiden Jokowi mendorong mereka agar investasinya tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa saja.
“Mereka sangat berminat dengan Indonesia. Sangat ingin masuk ke Indonesia di bidang industri, di bidang power plant (pembangkit listrik), terutama kimia, termasuk pembangunan pabrik pupuk,” kata Presiden Jokowi seusai bertemu dengan pengusaha Korsel, yang dilaksanakan di Hotel Haeundae Grand, Busan, Korea Selatan, Rabu (10/12/2014) malam, seperti disiarkan laman Sekretariat Kabinet RI. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar