Pada hari kedua kunjungan kerja di Pulau Kalimantan, Selasa (16/12/2014), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali hari dengan mengunjungi
ke kampung nelayan di kawasan perikanan Jembatan Bongkok RT 30,
Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kota Tarakan, Kalimantan Selatan.
Kunjungan ini bak "sarapan" kedua Jokowi pada hari ini. Setiap kali berkunjung ke daerah, Jokowi memang selalu menyempatkan diri blusukan dan bertemu rakyat kecil di daerah yang dikunjunginya itu.
Menurut
Lurah Karang Anyar Pantai, Kota Tarakan, Nasir, kelurahannya memiliki
16.000 warga dari sekitar 600 keluarga. Mayoritas mereka adalah nelayan,
yang melaut saat air pasang dan pulang saat air surut.
Dengan
pekerjaan itu, lanjut Nasir, penghasilan rata-rata penduduknya adalah Rp
100.000 per hari, sudah dikurangi biaya pembelian solar untuk
perahunya. "Namun, sekarang masalah penduduk adalah soal bahan bakar
solar yang harganya tinggi. Kalau dari Pertamina Rp 7.500 per liter
sekarang dijual oleh penampung Rp 12.000," ujar dia.
Nasir
berharap, kunjungan Jokowi dapat melancarkan pasokan solar bagi para
nelayan ini. "Stasiun Pengisian Bahan Bakar Solar sudah ada, tetapi
sering kali tidak ada solarnya sehingga kami terpaksa beli di
penampungan yang harganya mahal," kata dia.
Selain itu, Nasir
berharap Jokowi juga memerintahkan pembangunan pabrik pengolahan rumput
laut. Budidaya rumput laut, ujar dia, sekarang sudah mulai digalakkan
warganya. "Kami juga berharap ada bantuan buat warga kami yang miskin,"
imbuh Nasir.
Seorang warga RT 30 Reni, berharap kunjungan Jokowi
bukan cuma untuk menggalang popularitas. "Pak Jokowi sudah terkenal dan
sekarang jadi Presiden. Sekarang tinggal penuhi janji-janjinya saja,"
harap dia. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar