Rapat pleno Fraksi PPP memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat dalam pemilihan Ketua MPR. PPP mengabaikan sikap KS yang mengalah untuk tidak mengambil kursi wakil ketua MPR dari paket Koalisi Merah Putih.
"Berdasarkan masukan, pertimbangan, analisa internal fraksi kami bersepakat untuk bersama dengan rekan-rekan fraksi PDIP, PKB, Hanura dan Nasdem serta kelompok DPD untuk sama-sama mengusung pimpinan MPR pada periode akan datang," ujar Ketua Fraksi PPP di MPR, Irgan Chairul Mahfiz di Gedung DPR, Selasa (7/10/2014).
Keputusan ini diambil setelah rapat pleno 30 menit dihadiri Ketua Umum Suryadharma Ali, dan Wakil Ketua Umum Hasrul Azwar, Suharso Monoarfa, dan Emron Pangkapi serta Sekjen Romahurmuziy beserta anggota FPPP.
Sebelumnya, FPPP memanggil seluruh pimpinan fraksi Koalisi Indonesia Hebat di DPR. Hal ini dilakukan untuk menandatangani kontrak politik tentang paket pimpinan MPR.
Namun di saat PPP menghubungi para pimpinan untuk tanda tangan kesepakatan, tiba-tiba Ketum PPP Suryadharma Ali hadir membawa berita terbaru. Koalisi Merah Putih akhirnya memberikan jatah pimpinan MPR ke PPP.
"Ada tawaran perubahan hak PPP dikembalikan, dengan Pak Hasrul," kata SDA.
Saat SDA membawa kabar ini, sejumlah pimpinan fraksi kubu Jokowi juga tampak hadir di lantai 15 ruang fraksi PPP. Ahmad Basarah, Trimedya Panjaitan, Hanif Dakiri, Lukman Edy, Saleh Husin sudah hadir di lantai 15.
SDA pun terlihat sedang pemimpin rapat pleno. Sementara kubu Jokowi yang ingin menandatangani kontrak paket pimpinan MPR. Mereka diminta menunggu di ruang rapat fraksi. Keputusan akhir bergabung kubu Jokowi dibacakan Irgan Chairul Mahfiz. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar