Selasa, 07 Oktober 2014

"Ajian Lelap Sukma" PDIP Buat PPP Merapat ke Jokowi-JK

Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani menagih keseriusan PPP bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK).
Putri mantan presiden kelima Megawati Soekarnoputri ini mengatakan, jika PPP bergabung KIH akan memberikan jatah Wakil Ketua MPR.
"Sejak awal kami berharap PPP bisa ikut membangun bangsa ini. Satu kursi wakil ketua MPR untuk PPP," kata Puan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/10/2014).
Puan berharap PPP konsisten dan mempunyai komitmen bekerja sama dengan koalisi pendukung Jokowi-JK. Mengenai pemilihan pimpinan MPR, dia berharap tetap melalui mekanisme musyawrah mufakat.
"Kami berharap, ayo dong bersama kita bangun bangsa paling tidak melalui pimpinan MPR ini," imbuhnya.
Saat disinggung mengenai kabar PAN akan ikut bergabung, Puan bersyukur jika hal itu terjadi. "Alhamdulillah, saya akan tanya ke Pak Hatta, dari dulu PPP dan PAN bisa bersama-sama berjuang," tukasnya.
Ditemui secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Syaifullah Tamliha mengatakan partainya cenderung bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi. Syaifullah menyebut kaki partainya sudah 60 persen berada di kubu Jokowi.
“Pukul empat Subuh (tadi pagi), kami sudah mendapatkan tawaran dari RI-2 terpilih (JK). Terjemahkan sendiri, yang mewakili Jokowi juga ada,” kata Tamliha, di sela-sela rapat internal Fraksi PPP di gedung DPR lantai 15, Selasa (7/10/2014).
Menurut Tamliha, dalam pertemuan koalisi Prabowo di Hotel Mulia tadi malam, PPP tetap tak mendapatkan kursi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. "Ini yang namanya koalisi itu bagi-bagi kekuasaan," ujarnya. "Kalau sampai detik terakhir mereka (koalisi Prabowo) tidak berubah sikap dan tidak menampung aspirasi kami untuk menjadi Wakil Ketua MPR, jangan salahkan kami berpindah ke lain hati."
Ketika ditanya kapan dan di mana pertemuan dengan Jusuf Kalla, Tamliha mengatakan, "Tidak enak saya sampaikan di sini." Ia menolak menjelaskan lebih jauh. "Kami terus melakukan komunikasi dari tadi malam sampai tadi pagi, termasuk dengan Koalisi Indonesia Hebat,” ujarnya.
Senada dengan Tamliha,  Suharso Monoarfa mengatakan, 
"Bagaimana PPP mampu mendorong bahwa PPP bisa mendapat kursi MPR, apakah di KIH (Koalisi Indonesia Hebat/pendukung Jokowi-JK) atau KMP kita lihat," kata Suharso di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Suharso menegaskan PPP akan bergabung dengan koalisi yang memberikan peluang lebih besar untuk mendapatkan pimpinan MPR.
Saat ini PPP akan berjuang demi kepentingan diri sendiri. 

"Itu yang kami akan ambil, inilah sikap untuk kepentingan dirinya sendiri, kemarin mempertimbangkan koalisi sudah, kita perjuangkan kehormatan partai," tuturnya.
Suharso mengatakan, partainya akan menghormati keputusan Koalisi Merah Putih jika tidak masuk dalam paket pimpinan MPR.
Sebaliknya, Koalisi Merah Putih harus menghormati keputusan politik PPP nanti.
"Bukan soal kita meninggalkan KMP itu akibat, dimana lagi meletakkan wajah PPP dalam politik nasional yang diwujudkan (level) pimpinan," tutur Suharso.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar