Selasa, 07 Oktober 2014

Jokowi Siap Stop Impor Gula Rafinasi

Presiden terpilih, Joko Widodo, menyatakan kesiapannya untuk menyetop keran impor gula rafinasi. Hal ini disampaikan Jokowi seusai mendengar keluhan para petani tebu ihwal gula petani yang tidak laku dilelang serta anjloknya harga gula dalam acara Jagongan Petani di Jember, 7 Oktober 2014.
"Nanti dihitung dulu dan cek bener tidak. Setelah dicek bener, impor langsung distop," kata Jokowi di hadapan ribuan petani yang datang dari seluruh penjuru Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Jokowi mengatakan dirinya belum bisa mengambil keputusan karena masih belum dilantik. "Begitu dilantik, gampang nanti. Kalau distop, ya distop," katanya.
Menurut Jokowi, dia tetap perlu blusukan dan terjun langsung ke masyarakat. "Saya kalau terjun langsung begini bisa tahu problem riil apa. Saya tidak mau nanti hanya dengar dari dirjen atau menteri," katanya. Menurut Jokowi, kadang informasi yang sampai ke dirinya hanya yang baik-baik saja. "Bawah katanya beres, ternyata kayak begini. Dulu jadi wali kota kayak gitu, jadi gubernur kayak gitu," katanya.
Sebelum menanggapi tentang gula rafinasi tersebut, Jokowi sempat mendengarkan keluhan seorang petani tebu dari Blora, Jawa Tengah. "Pemerintah sekarang tidak pro-petani. Departemen Perdagangan sudah impor 3,5 juta ton gula," katanya.
Kebijakan impor itu, kata petani yang datang bersama 50 orang temannya itu, untuk tahun ini sudah dijalankan. "Mohon keputusan Pak Jokowi begitu dilantik untuk direvisi lagi atau kalau perlu stop impor agar bisa menolong petani," kata petani ini.
Dia juga mengatakan agar Jokowi mengevaluasi kebijakan Departemen Perdagangan. "Departemen Perdagangan perlu dievaluasi dan stop impor, sehingga petani bisa bernapas," katanya.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar