Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla
akan dilantik 9 hari lagi. Namun belum mencuat bocoran mengenai siapa
saja calon menteri yang bakal membantunya.
Wakil Presiden
terpilih JK memastikan seleksi menteri Jokowi tengah berlangsung, meski
tertutup. Menurut dia, bila proses seleksi dilakukan terbuka, maka figur
yang tak lolos bisa merasa malu.
"Nantilah sebelum perkembangan
tanggal 20 Oktober 2014. Boleh dari profesor, boleh dari parpol. Masih
ada 10 hari, tenang saja, mapnya ada di dalam (kantor transisi), saya
belum baca," ujar ketua Dewan Masjid Indonesia itu di Kantor Transisi,
Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014).
Sementara
itu pantauan detikcom, Sabtu (11/10/2014) di Kantor Transisi, Jl
Situbondo, Jakarta Pusat tak tampak adanya aktivitas. Bahkan pengawalan
yang biasanya berjejer meski hari libur pun tidak terlihat.
Presiden
terpilih Jokowi memang membentuk Kantor Transisi yang dikepalai oleh
Rini Soemarno. Tim Transisi yang bekerja di dalamnya bertugas untuk
membuat kajian mengenai kebijakan.
Jokowi bersama JK juga pernah
mengumumkan arsitektur kabinet di kantor tersebut. Akan tetapi belum
diketahui bagaimana proses seleksi menteri di dalamnya. Deputi tim
transisi Andi Widjajanto dalam diskusi Seleksi Menteri detikcom pernah
mengatakan, timnya hanya membuat kriteria calon menteri, tapi tak
ikut-ikutan dalam proses seleksi.
Namun meski senyap, rumor
beredar sudah ada sejumlah nama calon menteri yang dihubungi. Seorang
sumber membisikkan ada salah satu tokoh pendidikan yang sudah mendapat
tawaran menteri. Namun hingga kini belum terkonfirmasi.
Hal ini berbeda dengan apa yang dilakukan Presiden SBY pada lima tahun
silam di tanggal yang sama. Ketika itu Presiden SBY mengumumkan akan
melakukan Audisi Menteri selama seminggu penuh.
"Pak SBY katakan
pekan depan akan dimulai. Pekan depan itu mulai Senin sampai Minggu,"
kata Hatta Rajasa yang kala itu menjadi Ketua Tim Pemenangan
SBY-Boediono di Puri Cikeas, Bogor, Minggu (11/10/2009).
Puri
Cikeas merupakan kediaman Presiden SBY yang digunakan sebagai tempat
Audisi Menteri. Hilir mudik tokoh-tokoh nasional mendatangi untuk
menjadi pembantu RI-1. Ada yang naik taksi, hingga mobil pribadi.
Para
tokoh itu datang dengan membawa CV yang tentunya akan melewati tahap
seleksi. Mereka yang datang berasal dari berbagai kalangan, baik
politisi maupun profesional.
Saat itu, publik tahu siapa saja
calon menteri yang sedang diseleksi. Pemberitaan pun sangat gencar
mengupas profil masing-masing calon.
Cara mana yang lebih efektif dalam menyeleksi menteri? Silakan Anda yang menilai. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar