Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan belum menentukan figur yang
akan menduduki jabatan Kepala Badan Intelijen Negara. Ia pun enggan
mengkonfirmasi nama-nama yang beredar, seperti Hendro Priyono, Luhut
Panjaitan, As'ad Said Ali, atau Jenderal Budiman. "Kami belum bicara
orang sampai detik ini. Siapa pun," ujarnya pada Minggu (21/9/2014).
Banyak nama saat ini beredar atau dikabarkan masuk dalam bursa calon
menteri dan kepala lembaga pemerintah. Beberapa dari mereka merupakan
anggota tim sukses yang berhasil mengantarkan pasangan Jokowi-JK sebagai
presiden dan wakil presiden terpilih. Ada yang dari partai politik,
organisasi relawan, atau profesional.
Jokowi, yang ditemui
wartawan sesaat sebelum menghadiri acara resepsi pernikahan salah
seorang anggota keluarganya, belum bisa menjelaskan secara detail ihwal
desain penempatan dan personel yang akan masuk di kabinetnya. Ia hanya
meluangkan waktu sekitar dua menit untuk meladeni sejumlah pertanyaan
wartawan dari dalam mobil dinasnya.
Di tempat terpisah,
sebelumnya Jokowi mengatakan tengah menyeleksi tak kurang dari dua ratus
nama calon menteri yang berasal dari kalangan profesional dan
profesional partai. Nama mereka akan diumumkan sebelum 20 Oktober. Ia
pun mengaku akan membuka diri terhadap kemungkinan pos kementerian di
luar partai koalisi. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar