Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) mewajibkan
sosok yang ingin menjadi menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM)
berkomitmen berantas mafia migas. Selain menteri ESDM, calon dirut
Pertamina juga memiliki tugas yang sama.
"Menurut saya mafia
migas hampir di semua titik ada dan itu yang akan menjadi target dari
menteri ESDM yang akan datang, target direktur utama dan direksi
Pertamina yang akan datang," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu
(24/9/2014).
Jokowi menginginkan para pemangku kepentingan sektor
energi di pemerintahannya nanti bisa menekan biaya akibat
ketidakefisienan operasional.
"Seluruh biaya-biaya yang ada yang menyebabkan tidak efisien itu bisa segera dihilangkan," jelas mantan Walikota Solo ini.
Kriteria
besar untuk menteri ESDM ini tak lantas membuat Jokowi membocorkan
siapa yang akan mengampu tugas tersebut. Jokowi menegaskan bahwa dirinya
masih belum ingin membicarakan soal kabinet beserta menterinya. "Belum
ada nama. Dilantik aja belum," tutupnya.
Selain itu, Jokowi
menambahkan belum menentukan apakah akan menutup anak perusahaan PT
Pertamina yaitu Pertamina Trading Limited (Petral). Pasalnya, hingga
saat ini dirinya belum memutuskan bagaimana cara mengefisiensikan harga
minyak.
"Sekali lagi perlu dicek di lapangan dan kalkulasi yang
betul. Karena setahu saya yang namaya Petral itu trading company yang
dipunyai Pertamina di Hongkong dan Singapura," ungkap Jokowi. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar