Dalam acara seminar bertajuk "Presiden Pilihan Perempuan" hari ini, dilakukan survei skala kecil bagi para peserta seminar yang hadir. Kuesioner singkat tersebut hanya diminta diisi oleh responden perempuan. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah calon presiden yang akan dipilih pada tahun 2014. Dari 14 nama yang diajukan, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) justru yang mendapat suara paling banyak.
Padahal dari 14 nama tersebut ada sejumlah nama tokoh perempuan seperti Megawati Soekarnoputri, Sri Mulyani Indrawati, dan Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono.
Dari 14 nama, hanya delapan figur yang mendapatkan suara pada seminar yang diadakan oleh alumni Fakultas Ilmu Sosial (FIS) tahun 1978 atau yang sekarang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tersebut.
Jokowi mendapatkan 35 suara, Prabowo Subianto tujuh suara, Gita Wirjawan enam suara, Sri Mulyani empat suara, Megawati tiga suara, Aburizal Bakrie tiga suara, Surya Paloh dan Mahfud MD dua suara. Sementara enam nama lain tidak mendapatkan suara.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti yang juga salah satu pembicara seminar menilai survei kecil-kecilan tersebut cukup mengejutkan. Sebab, dari perempuan yang hadir tak sedikit yang menggunakan hijab sebagai identitas muslimah, padahal dalam kuesioner terdapat sejumlah figur yang kerap dikaitkan dengan agama Islam. Namun, Jokowi masih unggul.
"Kalau Jokowi yang terpilih itu surprise. Itu menunjukkan bahwa orang tidak menyekatkan berdasarkan ideologi, etnis, atau penampilan fisik. Jokowi itu tidak punya tampang, pakai jas saja kedodoran," kata Ikrar di hotel Aryaduta Jakarta, Sabtu (21/12/2013).
Namun, menurut Ikrar, hal tersebut memperlihatkan Jokowi yang dulu hanya menjalankan gagasannya di Solo diharapkan bisa menjalankan yang sama, tak hanya di Jakarta, tetapi pada skala nasional.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar