Kamis, 10 Oktober 2013

PDI-P Rugi Jika Tak Calonkan Jokowi di Pemilu

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) punya peluang untuk menjadi partai berkuasa di pemerintahan pada pemilu 2014 nanti. Tetapi syaratnya harus bisa mengajukan calon kader terbaiknya pada pemilihan presiden nanti. Jika salah pilih atau salah mengajukan calon presiden (capres) maka peluang di depan mata dalam meraih kekuasaan akan hilang bersama lewatnya waktu.
"Pemilu tahun depan adalah momen baik bagi PDI-P untuk berkuasa. Kalau tidak diambil maka PDI-P akan kehilangan momentum," kata pengajar filsafat politik dari Universitas Indonesia Donny Gahral Adian dalam diskusi bertema "Pemilu 2014 : Antara Popularitas, Elektabilitas dan Eligibilitas" di Jakarta, Kamis (10/10). Ia menjelaskan kekuasaan akan diraih PDI-P jika mau menetapkan Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Kalau memilih figur di luar Jokowi maka PDI-P akan kalah lagi pada pemilu 2014 nanti.
Menurutnya dari aspek popularitas, Jokowi berada di atas nama-nama bakal capres lainnya. Pesaing terdekat Jokowi adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pesaing lainnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB). Namun dua tokoh itu masih berada jauh di bawah Jokowi.
Dari sisi elektabilitas, Jokowi juga berada di atas calon-calon lainnya. Berbagai hasil survei menunjukkan elektabilitas Jokowi paling tinggi daripada calon lainnya.
Dari sisi eligbilitas juga menunjukkan hal yang sama. Jokowi unggul dari nama-nama lainnya.
"Jokowi unggul untuk ketiga-tiganya. Makanya rugi kalau PDI-P tidak mencalonkannya sebagai capres. Figur lain di PDI-P seperti Ganjar Pranowo atau Walikota Surabaya belum kuat seperti Jokowi," tuturnya.
Dia menegaskan jika PDI-P meraih 27 persen sesuai targetnya maka bisa memilih calon wakil presiden (cawapres) sendiri. Partai lain yang juga berpeluang meraih 20 persen suara adalah Golkar.
"Di luar kedua partai itu, rasanya tidak mungkin ada lagi yang bakal meraih 20 persen suara. Karena itu, partai lain paling akan mengajukan Cawapres berpasangan dengan PDI-P atau Golkar," tegasnya.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar