Sebelumnya, lewat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang
mengharapkan sosok perempuan untuk tampil sebagai presiden menggantikan
dirinya dari internal PDI-P. "Mesti ada presiden perempuan lagi. Tapi,
enggak tahu tahun berapa," kata Megawati di Kantor DPP PDI-P di
Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Terkait hal itu, Heri Budianto pakar komunikasi politik Universitas Mercu Buana mengatakan ikhwal pernyataan Mega merupakan sinyalemen mendorong Puan Maharani untuk maju sebagai Capres dari PDI-P, "Saya melihat pernyataanya lebih mendorong Puan," kata Dosen yang juga Direktur Political Communication Institute.
Namun ketika ditanya apakah nanti Jokowi akan dipasangkan dengan Puan Maharani, menurut Heri bisa saja kemungkinan itu terjadi. "Saya melihat begini, sepertinya Jokowi akan dipasangkan dengan Puan jika PDI-P mendapatkan 27 persen sesuai rekomendasi Rakernas," kata Heri, Kamis (10/10/2013).
Lebih lanjut, kata dosen Magister Komunikasi ini kemungkinan besar Jokowi akan dipasangkan sebagai RI-1 (Capres) jika PDI-P menang atau RI-2 (wapres) jika PDI-P kalah.
Sumber :
merdeka.com
Terkait hal itu, Heri Budianto pakar komunikasi politik Universitas Mercu Buana mengatakan ikhwal pernyataan Mega merupakan sinyalemen mendorong Puan Maharani untuk maju sebagai Capres dari PDI-P, "Saya melihat pernyataanya lebih mendorong Puan," kata Dosen yang juga Direktur Political Communication Institute.
Namun ketika ditanya apakah nanti Jokowi akan dipasangkan dengan Puan Maharani, menurut Heri bisa saja kemungkinan itu terjadi. "Saya melihat begini, sepertinya Jokowi akan dipasangkan dengan Puan jika PDI-P mendapatkan 27 persen sesuai rekomendasi Rakernas," kata Heri, Kamis (10/10/2013).
Lebih lanjut, kata dosen Magister Komunikasi ini kemungkinan besar Jokowi akan dipasangkan sebagai RI-1 (Capres) jika PDI-P menang atau RI-2 (wapres) jika PDI-P kalah.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar