Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Rieke Diah Pitaloka membela Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat seorang akademisi
mengkritisi gaya blusukan Jokowi. Rieke mengakui bila pejabat memang
butuh pencitraan, termasuk lewat blusukan seperti yang dilakukan Jokowi.
"Blusukan jangan
dianggap nyinyir. Bukan saya temannya Jokowi. Tak masalah kita butuh
pencitraan seperti ini, itu enggak masalah selama memberi harapan pada
rakyat," kata Rieke di LIPI, Jakarta, Kamis (10/10/2013).
Pengamat politik lain juga beropini bahwa lewat blusukan ini Jokowi mendapat citra sebagai pemimpin yang populis atau merakyat.
"Jokowi
dianggap populis karena komunikasi dan diskusi dengan masyarakat memang
model populis. Sama dengan Chavez. Menggunakan acara televisi menyapa
warga," tambah peneliti politik LIPI, Wawan Ichwanuddin.
Sebelumnya, dosen FISIP UI sekaligus pengamat politik, Firman Noor mengatakan tidak ada visi jelas dalam aksi blusukan Jokowi.
"Yang
harus dimiliki pemimpin politik itu visi jelas. Tidak ada kejelasan
pemikiran, apakah dengan membuat lagu, blusukan, kritisi kiri kanan. Apa
visi ini kemajuan apa kemunduran? visi ini belum jelas, ini
mengkhawatirkan," terangnya dalam seminar itu.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar