Penyiraman air keras oleh siswa terjadi lagi di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (11/10/2013) lalu. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ini sebagai tindakan kriminal. Kepala sekolah pelajar itu mesti dipanggil.
"Kriminal. Itu sudah kriminal, itu urusan aparat Dinas. Udah saya perintah siswa gimana diberikan fokus perhatian," ujar Jokowi ditanya mengenai penyiraman air keras di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2013).
Hal itu disampaikan Jokowi di rumah dinas, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2013).
Ketika ditanya apakah akan dipanggil kepala sekolahnya, Jokowi menyerahkannya kepada Kepala Dinas Pendidikan. "Ya dipersilakan wong itu sudah diinstruksikan. Memerintahkan," tegas Jokowi.
Sebelumnya ada kasus Tompel yang menyiramkan air keras kepada penumpang bus PPD 213 pada Jumat (4/10) lalu di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur. Tompel melakukan aksi itu lantaran dendam karena pernah disiram air keras oleh siswa Karya Guna.
Tompel kemudian ditangkap aparat polisi pada Minggu (6/10/2013) dini hari lalu di rumah temannya di Babelan, Bekasi. Pengakuannya, ia mendapatkan soda api itu dari teman sekolahnya, TG. TG pun ditangkap polisi. Saat ini, polisi masih memburu 2 teman Tompel lainnya, yakni DH dan AL yang diduga terlibat.
Pada Jumat (11/10/2013) lalu, 4 pelajar SMK Muhammadiyah I Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi korban penyiraman air keras oleh pelajar lain di Jalan Garuda, Kemayoran saat hendak ke sekolah. Dari 4 orang, 3 orang mengalami luka bakar ringan dan seorang mengalami luka sobek karena terjatuh dari motor.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar