Partai Golkar memasang target perolehan suara di Pemilu Legislatif 2014, sebesar 20 hingga 25 persen. Jika target itu tercapai, partai berlambang beringin itu akan tetap berkoalisi dengan partai lain di Pilpres 2014.
"Kita menang 20 persen kita tetap koalisi dengan partai lain walaupun bisa mengusung capres dan cawapres sendiri," ujar Wasekjen Partai Golkar Tantowi Yahya di Gedung DPR, Jakarta, Senayan, Selasa (10/9/2013).
Menurut dia, tak menutup kemungkinan partainya lebih memprioritaskan koalisi dengan partai-partai besar dalam Pilpres mendatang.
"Bisa jadi lebih diprioritaskan," katanya.
Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, partainya tidak akan kerepotan menjalin koalisi di Pilpres 2014 dan optimis mudah untuk masuk."Kita punya kartu joker, bisa masuk ke partai manapun. Pengalaman politik partai kami juga lebih lama," jelas Tantowi.
Terkait meroketnya elektabilitas Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai capres 2014 mendatang, Tantowi menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada masyarakat. "Masyarakat Jakarta harus rela ditinggalkan oleh Jokowi dan kemudian gubernur digantikan oleh Ahok. Katakanlah Jokowi ini presiden, masyarakat yang memilih harus siap. Masyarakat Jakarta harus siap diganti gubernurnya dengan Ahok, karena UU mengaturnya demikian," jelas Tantowi.
Partainya tak menutup pintu jika nantinya ada koalisi dengan partai lain termasuk PDIP. Karenanya, kemungkinan Aburizal Bakrie duet dengan Jokowi masih terbuka.
"Yang terpenting pasangan capres dan cawapres itu harus saling melengkapi. Jangan sampai cawapres sebagai ban serep," terangnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar