Warga Jakarta mungkin sudah terbiasa mendengar Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi) datang ke kawasan-kawasan kumuh Ibu Kota. Warga selalu heboh
menyambut Jokowi yang kerap blusukan tanpa diduga-duga sebelumnya. Tidak hanya siang, tetapi juga malam hari.
Itu pula yang tengah dilakukan Jokowi di Pasar Tanah Abang, Jakarta
Pusat, dalam beberapa hari terakhir. Meski warga sudah tahu bahwa
gubernurnya hobi blusukan, tetap saja ada kesan tersendiri di hati warga ketika Jokowi tiba-tiba datang dan melihat penataan pasar di sana.
Salah satu kejadian yang membuat warga terheran-heran adalah ketika
Jokowi datang ke Pasar Blok G Tanah Abang, Selasa (13/8/2013) pukul
22.00. Warga tidak menyangka saat Jokowi kembali muncul di malam hari
karena Jokowi sudah berkeliling Blok G pada siang harinya. Apalagi,
orang nomor satu di jajaran pemerintahan Jakarta itu juga sudah ke sana
sehari sebelumnya.
"Tadi malam, Pak Jokowi ke sini jam sepuluh. Pas saya keluar (dari
warung), Pak Jokowi lagi jalan menuju mobil," kata Haryanto, Rabu
Sore (14/8/2013).
Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek di kawasan
niaga tersebut mengaku cukup terkejut dengan kemunculan Jokowi. Apalagi,
Jokowi berjalan tanpa pengawalan ketat. "Sayang, saya enggak sempat
salaman," ucapnya.
Kedatangan Jokowi pada Selasa malam itu sebetulnya dalam rangka
pengambilan gambar oleh sebuah stasiun televisi. Meski demikian,
kedatangannya waktu itu tetap saja menjadi obrolan antarwarga hingga
keesokan harinya karena ternyata malam itu Jokowi tidak hanya shooting.
Haryanto menyebutkan, Jokowi juga mengecek pembongkaran tiang besi
tua yang pernah digunakan sebagai penyangga untuk pembuatan jembatan
penghubung di Jalan Kebon Jati. Pembongkaran itu memang atas perintah
Jokowi. Menurut Haryanto, pekerja yang membawa peralatan las untuk
memotong besi-besi besar itu baru berhenti bekerja pukul 24.00.
Siang sebelumnya, Jokowi sudah memerintahkan Dinas Pemadam Kebakaran
dan Penanggulangan Bencana untuk menyedot lumpur dan kotoran yang
menyumbat selokan di sekitar pasar. Jokowi meminta pembersihan itu
dengan menelepon Kepala Dinas Damkar dan PB Subejo. Tak lama kemudian,
puluhan petugas dinas tersebut dan Dinas Pekerjaan Umum datang dan
langsung membersihkan selokan berbau tak sedap itu.
Rabu siang tadi, Jokowi kembali ke pasar itu. Kali ini, ia tak
segan-segan membenarkan penutup besi saluran air yang terbuka. Ratusan
karyawan PD Pasar Jaya dan sejumlah suku dinas terkait serta Satpol PP
pun turun membantu perbaikan Blok G Pasar Tanah Abang.
Pujian dan harapan pedagang
Menanggapi semua itu, Wati, pedagang kolang-kaling di depan Pasar
Blok G, mengaku terkesan dengan cara kerja Jokowi. Ia memuji Jokowi yang
bertindak cepat dan segera membereskan permasalahan yang dijumpainya di
lapangan. "Kayak Wali Songo, secara sekali sruut... semua langsung
rapi," ujarnya.
Saminem, pedagang buah-buahan asal Solo, juga mengapresiasi apa yang
dilakukan Jokowi malam itu. Saminem mengaku menurut saja apa yang
diminta Jokowi terhadap pedagang di Tanah Abang, yakni agar pindah ke
dalam Pasar Blok G.
Saminem sudah berjualan buah selama 20 tahun di lahan parkir depan
Pasar Blok G. Ia mengaku sudah didata oleh tim pendata pedagang kaki
lima (PKL) sejak sebelum Ramadhan. Namun, ketika hari verifikasi tiba,
Saminem yang belum memiliki KTP Jakarta tak menemukan namanya dalam
daftar pedagang yang ingin direlokasi ke dalam pasar.
Ia berharap, Jokowi berkomitmen mengutamakan pedagang lama Tanah
Abang dalam program relokasi itu. "Kita kan sebelum penertiban sudah
didata. Kita tanya di atas (petugas pendaftaran dari PD Pasar Jaya),
katanya diproritaskan DKI dulu. Kita mah bagaimana, belakangan juga
nggak apa-apa," ujarnya pasrah.
Saminem rela ditempatkan di tempat mana pun asalkan ia tetap bisa
mencari uang. Ia berharap pedagang yang telah didata sejak awal mendapat
prioritas dalam relokasi itu.
Wati pun merasakan hal yang sama. Kedua pedagang itu tak mengerti
mengapa proses verifikasi tak menggunakan data awal. Mereka juga tak
mengerti betul bagaimana proses penyaringan data awal sehingga pada hari
verifikasi ada sejumlah pedagang tidak masuk daftar verifikasi, padahal
sebelumnya sudah terdata.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar