Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Pelaksana Harian (Plh) Dirut PD Pasar Jaya, Alexander Yerris.
"Memang benar itu kita anggarkan Rp 2 miliar," kata Alexander kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Menurut Alexander, dana paling besar
digunakan untuk membangun tangga dari lantai dasar. Kemudian untuk
perbaikan rolling door yang rusak, pengecatan ulang, dan membayar upah
pekerja.
Masih menurut Alexander, untuk pengecatan
saja pihaknya harus mengeluarkan dana Rp 300 juta. Total biaya pemugaran
Blok G menggunakan kas PD Pasar Jaya dan tidak memakai uang APBD DKI.
"Kita kan BUMD sudah lama manajemennya seperti perusahaan ya. Jadi bukan dari APBD," ujarnya.
Penjelasan bos PD Pasar Jaya ini berbeda
dengan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa dana rehabilitasi Blok G tidak melebihi
Rp 1 miliar.
Ia juga mengatakan bahwa anggaran
perbaikan Blok G berasal dari patungan tiga dinas di DKI Jakarta. Yakni Dinas
Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertamanan.
"Wong cuma ngecat-ngecat gitu kan 2-3
kaleng, budget-budget opo, masa ngecet hitam putih aja se-miliar," kata
Jokowi kepada wartawan, Selasa (13/8/2013).Sumber :
jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar