Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menjenguk perbaikan Pasar
Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2013). Ia mendengarkan keluhan
dari pedagang yang ingin direlokasi ke Pasar Blok G dan memastikan
jumlah kios di sana cukup untuk pedagang.
Sejak verifikasi pedagang dilakukan pada Senin (12/8/2013), masih
banyak pedagang yang mengaku namanya belum masuk daftar pemegang kunci
kios di pasar tersebut. Mereka takut tidak kebagian jatah kios.
Menanggapi keluhan itu, Jokowi memastikan bahwa jumlah kios di
Pasar Blok G semestinya bisa menampung semua pedagang kaki lima yang
pernah berjualan di kawasan Tanah Abang.
"Dilihat dululah, cukup atau enggak. Kalau hitungan kita cukup.
Kalau enggak cukup, berarti ada apa-apanya," ujar Jokowi di Tanah Abang,
Rabu pagi.
Berdasarkan perhitungan awal, kata Jokowi, ada 764 pedagang yang
berjualan di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang. Sebanyak 313 di
antaranya adalah pedagang dari luar Jakarta, yang tak memiliki KTP DKI.
Adapun dari hasil pendaftaran relokasi oleh PD Pasar Jaya tercatat ada
942 peminat.
Sejumlah pedagang yang mengaku terdata sebelum pendaftaran tidak
menemukan namanya dalam daftar verifikasi. Kepala Seksi Usaha Kecil
Menengah Suku Dinas Kopersi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan
DKI Jakarta Nano Sunarto, saat ditemui seusai verifikasi Selasa sore
(13/8/2013), juga mengatakan hal yang sama. Nano mengatakan bahwa ada
pedagang yang terdata, tetapi belum terdaftar dalam relokasi.
Jika dihitung dari kapasitas kios Blok G, yang tersedia ada
sebanyak 968 unit. Dibanding data awal, pedagang boleh optimistis
semuanya akan tertampung dalam Blok G. Kalaupun ada yang belum masuk
daftar verifikasi, hal itu disebabkan proses verifikasi yang belum
kelar. Selain itu, ada kemungkinan pedagang yang memiliki kios dobel,
atau calo, bakal tercoret dari daftar penerima kios.
"Semua terinput, tapi dilihat apakah dia dagang benar di Tanah
Abang. Benar pedagang, apa makelaran, calo. Kita lihat semuanya nanti,"
kata Jokowi.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar