Tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mencopot Kepala Dinas
Perhubungan Udar Pristono kembali terjadi. Jika sebelumnya dilakukan
oleh sopir bajaj, kali ini dilakukan oleh sopir Metromini.
Sopir
Metromini itu kecewa karena Udar mengatakan Metromini sebaiknya ditutup.
Selain tuntutan mencopot Udar, sopir juga meminta Jokowi mencopot
Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Syafrin Liputo.
"Kendalanya,
mau ditutup trayek. Kalau kita dibubarkan, anak dan isteri kita mau
makan apa," kata salah seorang pengemudi Metromini 640, Suroso (55), di
Balaikota Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Suroso yang telah lebih
dari 20 tahun menjadi sopir Metromini mengatakan, ia bersama
teman-temannya nekat tidak menggunakan izin KIR, karena mereka telah
mengelurkan uang banyak, namun kerap tidak lulus. Biaya untuk uji KIR
itu mencapai Rp 700.000 dan dilaksanakan tiap enam bulan sekali.
Sementara
itu, ia bersedia ikut program DKI meremajakan Metromini. Namun, ia
menginginkan peremajaan itu secara bertahap. "Jangan sekaligus. Kami
minta satu trayek dulu diremajakan, jangan langsung semua trayek
sekaligus diremajakan," katanya.
Suroso juga mengakui operator
di dalam Metromini sangat banyak dan sebagian besar merupakan
kepemilikan pribadi. Akibat hal tersebut, maka pengawasan dalam
operasional dan manajemennya menjadi kurang baik. Pendapatan pengemudi
juga sudah tidak lagi memadai.
Pengemudi, saat ini, kata dia,
sebagian besar tidak memiliki SIM, dan sebagian besar pengemudi menekan
setoran untuk diserahkan kepada pemilik Metromini. "Kita sudah tidak ada
jaminan, kurangnya pengawasan, pembinaan. Kami mengharap Pak Jokowi
dapat mengelola Metromini menjadi lebih baik dan dikelola dalam satu
wadah yang terorganisir," kata Suroso.
Pulahan pengemudi Metromini itu menyerukan kekecewaan mereka kepada
Jokowi, Basuki, dan Pristono. Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk
untuk mendukung aksi unjuk rasa tersebut. Antara lain, "Jokowi yess!
Ahok Pristono no!", "Copot Pristono! KPK tolong periksa Pristono, kami
perlu pembinaan dan bukan pembinasaan. Copot Pristono dan Syafrin Liputo
karena tidak pro rakyat kecil, yang mau membubarkan metromini. Kami
telah mencerdaskan bangsa. Telah mensubsidi anak sekolah dengan ongkos
yang murah".
Setelah selama kurang lebih 60 menit melakukan aksi
unjuk rasa, sekitar 10 perwakilan pengemudi Metromini pun akhirnya
dapat bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Kepala Dinas
Perhubungan DKI Udar Pristono.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar