Namun, munculnya nama mantan Sekretaris
Militer Kepresidenan era Presiden Megawati itu bukanlah hal mengejutkan.
Menurut pengamat politik Ari Junaedi, sebenarnya TB Hasanuddin bukanlah
orang baru di politik. Bahkan, kata Ari, Hasanuddin yang kini memimpin
Komisi Pertahanan dan Luar Negeri di DPR itu sudah punya kiprah nyata
selama bersama PDI Perjuangan. "Kang TB (panggilan bagi TB Hasanuddin,
red) juga dikenal sebagai loyalis Bu Megawati," kata Ari,
Minggu (25/8/2013).
Staf pengajar di Universitas Indonesia
(UI) yang itu menambahkan, Hasanuddin sebagai mantan militer dengan
pangkat terakhir Mayor Jenderal juga sarat dengan pengalaman lapangan.
Ari mencontohkan saat Pilkada DKI Jakarta 2012 silam yang melambungkan
nama Joko Widodo (Jokowi). Saat itu, kata Ari, Hasanuddin yang
mendapat penugasan dari PDIP langsung turun ke lapangan sehingga
termasuk dalam deretan orang-orang di balik "kesuksesan" Jokowi.
Ari pun menilai TB sebagai orang yang
cepat mengusai persoalan dan punya jaringan. "Rekam jejak dan riwayat
pendidikannya juga bagus," kata Ari.
Namun yang tak kalah penting, lanjut
Ari, 2014 mendatang memang menjadi waktu yang sangat krusial bagi
pergantian kepemimpinan nasional. Ari mengatakan, PDIP yang kini menjadi
tempat TB Hasanuddin berkiprah sebagai politisi juga harus
mengantisipasinya dengan menyiapkan figur yang layak jual.
Arie menjelaskan, dalam dua kali Pilpres
Megawati berpasangan dengan tokoh di luar PDIP. "Dan hasilnya semua
tahu, baik saat dengan Pak Hasyim Muzadi tahun 2004 maupun dengan
Prabowo Subianto tahun 2009 lalu," lanjut Ari.
Karenanya, lanjut Ari, ada baiknya PDI
Perjuangan mengusung duet yang semuanya berasal dari kader sendiri.
"Karena sebenarnya kader-kader PDIP juga mumpuni ketimbang menggaet
sosok di luar partai," pungkasnya.
Sumber :
jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar