Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) marah atas pernyataan tentang pesta
rakyat Jakarta yang diibaratkan seperti pameran kerak telor. Jokowi
menilai pernyataan itu salah besar.
Hal itu disampaikan Jokowi
ketika ditanya tentang pernyataan Komisaris Utama PT Jakarta
International Expo (PT JIExpo), Murdaya Poo, pekan lalu. Pada pertemuan
dengan Wakil Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa
(4/6/2013), Murdaya Poo menyanggah PRJ hanya mengakomodasi industri
skala besar dan mengabaikan industri kecil. Menurutnya, PT JIExpo
telah proporsional dalam menempatkan usaha kecil dan industri besar.
"Sekarang
itu, sudah dua kali lipat (keberadaan usaha kecil di PRJ), tiap tahun
dilipatkan terus. Memang, di luar ada, di dalam ada, karena ini kan
bukan pameran kerak telor," kata Murdaya kepada wartawan setelah bertemu
dengan Basuki, Selasa.
Jokowi menilai salah besar jika pesta
rakyat yang digagas olehnya diadakan untuk menyingkirkan Pekan Raya
Jakarta yang selama ini digelar oleh PT JIExpo. "Karena dia (Murdaya
Poo) enggak mulai dari awal. Dia ngertinya kan hanya untung,
hanya untung, hanya untung. Tahu kamu?" kata Jokowi dengan nada
tinggi kepada wartawan ketika ia membeli kerak telor di tepi Jalan
Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013) siang.
Pernyataan
tegas dengan mimik serius dari mantan Wali Kota Surakarta tersebut
sempat membuat sejumlah wartawan terkejut. Tidak biasanya Jokowi
melontarkan pernyataan dengan nada tinggi seperti itu karena Jokowi
selalu melayani pertanyaan media dengan gaya santai.
Jokowi
mengatakan, keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
menggelar pesta rakyat menyambut HUT DKI Jakarta bukan untuk
mengusik acara PRJ yang diselenggarakan oleh PT JIExpo. Menurut
Jokowi, bisa saja ada pameran industri berskala besar. Namun, harus
ada juga acara yang mengakomodasi usaha kecil dari masyarakat.
"Konsepnya
awal itu untuk kegembiraan rakyat, kemudian juga untuk usaha-usaha yang
kecil, usaha mikro, usaha-usaha rumah tangga seperti ini yang
seharusnya diberi ruang. Biar mereka pun bisa berpesta satu tahun
sekali," ujarnya.
Jokowi mencontohkan, jika JIExpo mengklaim telah
mengakomodasi pedagang kecil, buktinya masih ada ratusan pedagang
kerak telor yang tidak bisa masuk ke arena PRJ dan berjualan di
pinggir-pinggir jalan di sekitar arena PRJ. Oleh sebab itu, kata
Jokowi, perlu ada acara yang mampu menampung para pedagang makanan
kecil itu.
Pemprov DKI mewacanakan untuk menggelar acara PRJ di
pelataran Monumen Nasional sebagai bagian dalam merayakan ulang tahun
Kota Jakarta. Pemprov DKI melihat PRJ yang digelar di Kemayoran selama
beberapa tahun ini telah kehilangan roh karakter Betawi. Hal itu antara
lain ditandai oleh keberadaan stan-stan industri raksasa di PRJ yang
menggeser produk kebudayaan Betawi. Pemprov DKI melihat perlu digelar
HUT DKI yang memiliki ciri Betawi.
Sumber :
kompas.com
Informasi yang sangat menarik terima kasih sudah disampaikan salam sukses selalu !
BalasHapus