Sabtu, 11 Mei 2013

Jokowi Tak Ingin Buru Buru Tetapkan Dirut Pasar Jaya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak akan tergesa-gesa dalam menunjuk Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya menggantikan pejabat lama Djangga Lubis, yang masa jabatannya berakhir 4 Mei lalu.
Kendati demikian, menurut Jokowi, sudah ada pengajuan yang dilakukan, tetapi pihaknya belum dapat memutuskan penggantinya karena dirinya tidak ingin tergesa-gesa dalam memberikan penggantian.
"Belum, tapi memang sudah ada pengajuan. Tapi belum saya putuskan. Saya ingin lihat betul. Jangan tergesa-gesa, tapi keliru," ujar Jokowi, Jumat (10/5/2013).
Menurut Jokowi, kemungkinan minggu depan dirinya baru akan memutuskan siapa pengganti dari Dirut PD Pasar Jaya tersebut.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia mengatakan, mengenai penggantian ataupun perpanjangan tersebut persetujuannya ada di gubernur. Dengan demikian, dirinya belum bisa berbicara banyak.
"Lagi tunggu persetujuan Pak Gubernur, mau disambung atau tidak," katanya.
Diketahui, masa jabatan Dirut PD Pasar Jaya, Djangga Lubis telah habis pada 4 Mei lalu. Saat ini, Pemprov DKI tengah melakukan proses kajian untuk meneruskan atau mengganti pemimpin dari salah satu BUMD yang sahamnya dimiliki Pemprov hingga 100 persen tersebut.
Pengamat perkotaan Nirwono Joga menyarankan Pemprov DKI memilih calon direktur utama PD Pasar yang profesional. Calon direksi BUMD yang memiliki aset puluhan triliun rupiah itu diharapkan tidak
terkontaminasi kepentingan politik manapun agar maksimal mengelola perusahaan daerah.
"PD Pasar Jaya harus mampu bersaing dengan pasar modern. Untuk itu direksi baru jangan berasal dari partai politik karena akan berpengaruh terhadap kinerjanya nanti. Yang profesionallah," ujar Nirwono kepada
SP di Jakarta, Sabtu (11/5/2013).
Nirwono mengatakan, aset PD Pasar yang begitu besar selayaknya sudah mampu mensejahterahkan masyarakat. Namun, karena selama ini tidak dikelola secara baik PD Pasar semakkin terpuruk.
Di masa mendatang, direksi PD Pasar harus mampu membuat terobosan. Revitalisasi pasar sudah sangat mendesak untuk menaikkan minat masyarakat terhadap pasar tradisional.
Sebelumnya, Koordiantor Forum Warga Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mengusulkan kepada gubernur agar dirut PD Pasar Jaya diamgil dari orang dalam. Menurutnya, banyak pejabat setingkat manajer di PD Pasar Jaya yang kapabel, dan berkualitas. “Tidak ada aturan yang melarang dirut diambil dari pejabat setingkat manajer,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar