Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak akan tergesa-gesa
dalam menunjuk Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya menggantikan pejabat
lama Djangga Lubis, yang masa jabatannya berakhir 4 Mei lalu.
Kendati demikian, menurut Jokowi, sudah ada pengajuan yang dilakukan,
tetapi pihaknya belum dapat memutuskan penggantinya karena dirinya
tidak ingin tergesa-gesa dalam memberikan penggantian.
"Belum, tapi memang sudah ada pengajuan. Tapi belum saya putuskan.
Saya ingin lihat betul. Jangan tergesa-gesa, tapi keliru," ujar Jokowi,
Jumat (10/5/2013).
Menurut Jokowi, kemungkinan minggu depan dirinya baru akan memutuskan siapa pengganti dari Dirut PD Pasar Jaya tersebut.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok). Ia mengatakan, mengenai penggantian ataupun
perpanjangan tersebut persetujuannya ada di gubernur. Dengan demikian,
dirinya belum bisa berbicara banyak.
"Lagi tunggu persetujuan Pak Gubernur, mau disambung atau tidak," katanya.
Diketahui, masa jabatan Dirut PD Pasar Jaya, Djangga Lubis telah
habis pada 4 Mei lalu. Saat ini, Pemprov DKI tengah melakukan proses
kajian untuk meneruskan atau mengganti pemimpin dari salah satu BUMD
yang sahamnya dimiliki Pemprov hingga 100 persen tersebut.
Pengamat perkotaan Nirwono Joga menyarankan Pemprov DKI memilih calon
direktur utama PD Pasar yang profesional. Calon direksi BUMD yang
memiliki aset puluhan triliun rupiah itu diharapkan tidak
terkontaminasi kepentingan politik manapun agar maksimal mengelola perusahaan daerah.
"PD Pasar Jaya harus mampu bersaing dengan pasar modern. Untuk itu direksi
baru jangan berasal dari partai politik karena akan berpengaruh
terhadap kinerjanya nanti. Yang profesionallah," ujar Nirwono kepada
SP di Jakarta, Sabtu (11/5/2013).
Nirwono mengatakan, aset PD Pasar yang begitu besar selayaknya sudah
mampu mensejahterahkan masyarakat. Namun, karena selama ini tidak
dikelola secara baik PD Pasar semakkin terpuruk.
Di masa mendatang, direksi PD Pasar harus mampu membuat terobosan. Revitalisasi
pasar sudah sangat mendesak untuk menaikkan minat masyarakat terhadap
pasar tradisional.
Sebelumnya, Koordiantor Forum Warga Jakarta (Fakta) Azas Tigor
Nainggolan mengusulkan kepada gubernur agar dirut PD Pasar Jaya diamgil
dari orang dalam. Menurutnya, banyak pejabat setingkat manajer di PD
Pasar Jaya yang kapabel, dan berkualitas. “Tidak ada aturan yang
melarang dirut diambil dari pejabat setingkat manajer,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar