Minggu, 12 Mei 2013

Bingkisan Untuk Jokowi Yang Bisa Ditafsirkan Gratifikasi

Menerima bingkisan adalah hal yang menyenangkan hampir semua orang,termasuk pejabat pejabat di negri ini. Apakah hal ini juga berlaku untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ? Dalam debutnya, Jokowi beberapa kali diuji dengan bingkisan-bingkisan yang di masa mendatang dapat dipakai sebagai senjata oleh lawan politik Jokowi untuk memojokkan Jokowi dengan jeratan "Penerimaan Gratifikasi".
Berikut bingkisan-bingkisan yang telah diterima Jokowi :

Gitar Bass Metallica
Jokowi diberi gitar bass bertanda tangan personel band Metallica, Robert Trujillo.
Bass tersebut diterima Jokowi melalui seorang promotor musik Jonatahan Liu yang mengaku juga dekat dengan grup band Metallica.
Jonathan berencana menggelar acara konser musik rock Metallica yang dipadukan dengan musik dan tari tradisional khas Bali, Kecak. Rencana tersebut disambut antusias oleh Jokowi.
Jokowi pun kemudian menyarankan tiga tempat di Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan koser tersebut, yaitu di Monumen Nasional (Monas), Museum Fatahillah atau Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Bass tersebut juga telah diperlihatkan Jokowi kepada publik pada Jumat (3/5) lalu di gedung Balaikota DKI. "Nih gitarnya, bagus sekali, ada tanda tangan Trujillo," kata Jokowi.
Ia sudah menyerahkan gitar bass ke KPK karena dianggap gratifikasi. Bagi Jokowi, barang itu bukan gratifikasi namun hanya kenang-kenangan.
"Saya sih seneng-seneng aja diberi gitar sama Trujillo itu dan mosok itu gratifikasi. Menurut saya ndak itu," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2013).
"Itu kan kenang-kenangan," sambungnya.
Mantan Wali Kota Solo ini tak habis pikir apa masalah yang bakal timbul dari bass tersebut. Meski kecewa, sebagai pejabat publik yang baik, dia tetap mematuhi aturannya.
"Tapi pasti saya ikuti. Udah saya suruh anter," imbuhnya.


Kaos Nyeleneh
Jokowi diberi kaos gratis oleh 2 mahasiswi ketika asyik melihat pameran Inacraft. Meski banyak kerajinan nan menarik, Jokowi memilih untuk memantau saja.
Jokowi berkeliling di area pameran usai mendampingi Wapres Boediono meresmikan pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2013 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Jokowi berkeliling sendirian. Sedangkan Boediono didampingi oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisna Murti, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Sewaktu berkeliling, Jokowi tak luput dari serbuan pengunjung yang ingin menyalami dan berfoto bersama. Para pemilik stan juga banyak yang menawari Jokowi untuk mampir, namun Jokowi hanya melihat-lihat dari luar tanpa membeli satu pun barang kerajinan yang dipamerkan.
Tiba-tiba Jokowi dihampiri oleh dua mahasiswi Universitas Ciputra, Nicky dan Grace. Kedua mahasiswi ini memberikan Jokowi sebuah kaos produksi mereka sendiri.
"Pak Jokowi, mohon diterima bajunya. Ini buatan kita sendiri Pak. Nama produknya 'Nyeleneh'. Dipakai ya Pak," ujar Grace kepada Jokowi.
Jokowi lalu menerima pemberian tersebut sambil tersenyum. "Iya, terima kasih," ucap Jokowi dan langsung disambung dengan foto bersama.
Jokowi kemudian melewati stan kerajinan perak 'Eka Silver'. Orang nomor satu di Jakarta itu ditawari sebuah cincin, namun Jokowi hanya tersenyum. Tak puas menawari cincin, sang penjaga toko pun kemudian menawari Jokowi sebuah alat kerokan.
"Pak... ini Pak ada alat kerokan," kata pria penjaga stan.
"Hah? Kerokan? Hehehe...," jawab Jokowi sambil tertawa kecil lalu meninggalkan stan tersebut.
Jokowi berjanji akan mengajak sang istri tercinta Iriana Jokowi untuk datang lagi pada Jumat 26 April. "Nanti Jumat datang, khusus untuk belanja. Kalau sekarang tinjau-tinjau dulu," terang Jokowi.


Kaos Aresnal
Balaikota DKI, tempat kerjanya Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang biasanya didatangi rakyat biasa, kini kedatangan tamu kehormatan. Yaitu mantan bintang sepakbola Klub Arsenal Robert Pires.
Secara khusus, Robert Pires memberikan kaos Arsenal bernomor 10 kepada Jokowi dan nomor 7 kepada Ahok. Kedua kaos tersebut ditandatangani langsung Robert Pires dihadapan Jokowi dan Ahok.
Saat bertemu dengan Robert Pires, Ahok mengaku tidak bisa langsung mengenali sosok Robert Pires. Dia hanya merasa pernah mengenal Robert, kemudian saat melihat trofi yang dibawanya, barulah Ahok mengenali siapa Robert Pires.
“Pertama ketemu, kayaknya pernah liat dimana ini orang. Untunglah dia lagi pegang trofinya. Jadi saya langsung bisa mengenalinya. Saya pernah lihat, kan tiap pagi saya nontonnya saluran olahraga di rumah,” kata Ahok usai bertemu dengan Robert Pires di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (28/2).
Dalam pertemuan tersebut, Robert Pires menyatakan kunjungan full team dari Arsenal yang akan datang ke Jakarta antara bulan Juni atau Juli 2013. “Ya terima kasih saja mereka mau datang ke jakarta. trofi yang dibawa itu trofi yang dimenangi Arsenal dalam liga Inggris. Trofinya berat, lapis emas, lumayanlah,” ujarnya sambil tertawa.
Kesempatan istimewa itu tidak disia-siakan oleh Ahok. Dia pun mulai memasang aksinya untuk foto berdua dengan Robert Pires sambil memegangi trofi tersebut. Begitu juga dengan Jokowi. Tidak hanya itu, mereka berdua dihadiahi kaos Arsenal dengan nomor 10 untuk Jokowi dan 7 untuk dirinya.
“Lumayan nanti saya upload fotonya. Fotonya lumayan. Tadi Pak Jokowi dapat kaos nomor 10, saya dapat nomor 7,” tuturnya.
Kenapa nomor 7, karena sebelumnya Robert menanyakan angka kesukaan Ahok apa, lalu dijawabnya angka 7. Ternyata angka kesukaan Ahok sama dengan angka kesukaan Robert.
“Nomor 7 angka kesukaan saya kalau lagi main sepakbola. Kenapa suka angka 7 karena waktu itu PIB kan nomor 7. Terus angka 7 itu adalah angka sempurna. Selalu mentok-mentoknya 7. Hari dalam seminggu, ada 7 hari. Lalu hari ketujuh juga hari minggu, hari santai, tidak kerja. Enakkan angka 7,” ucapnya.


Lukisan Penolak Banjir
Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didatangi tamu seorang seniman tua bernama Sutanto (76) di Balai Kota DKI. Sutanto datang membawa lukisan Jokowi-Ahok beserta istri yang disebutnya sebagai lukisan penolak banjir Jakarta.
Sutanto, warga Gading Indah 5 nomor 50 RT 12 RW 12, Kelapa Gading, Jakarta Utara, datang ke Balaikota DKI membawa lukisan berukuran 135x75 Cm. Dalam lukisan tersebut, tampak wajah Jokowi didampingi istri Iriana Widodo dan Ahok bersama istri Veronica Tan. Pasangan otoritas DKI tersebut tampak mengenakan pakaian dinas jas warna putih beserta topi, sedangkan Iriana dan Veronica tampak mengenakan kebaya putih.
Selain itu, lukisan tersebut juga diberi tulisan "Selamat Natal dan Tahun Baru. Semoga Gubernur Jokowi-Ahok Sukseskan Jakarta 2013". Lukisan tersebut berlatar belakang bendera Merah Putih, tugu Monas, burung Garuda, pohon cemara dan gedung Balai Kota DKI Jakarta.
"Saya kagum dengan gubernur saya yang baru ini. Saya terkesan, supaya dia bisa menghadapi warga Jakarta dengan sabar, karena warga Jakarta ini macam-macam," ujar Sutanto di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2012).
Sutanto mengaku, untuk membuat lukisan tersebut, dirinya harus melewati prosesi ritual khusus, dengan cara bertapa dan berpuasa selama 1 bulan.
"Lukisan ini bisa menolak banjir. Saya buat ini dengan bertapa selama satu bulan, terus puasa," katanya.
Sutanto dan lukisannya pun diterima oleh Ahok di ruang kerjanya di Balai Kota DKI.


Kaos Iwan Fals
Kebiasaan blusukan Jokowi di kampung-kampung mengundang simpati masyarakat. Salah satunya dari Rio, warga kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Saat Jokowi sedang memantau kegiatan Aksi Jakarta Bersih (AJB) di Lagoa, Rio menghampiri Gubernur DKI itu kemudian memberikan kaos bergambar Iwan Fals sebagai suvenir. Rio merasa senang dengan gaya kepemimpinan Jokowi-Ahok yang "nyentrik" atau berbeda dengan pemimpin lain.
"Saya kasih kaos gambar Iwan Fals, buat kenang-kenangan aja, agar banyak yang mencontoh pemimpin kayak dia," ujar Rio di Jalan Lagoa TRS, Minggu (3/2/2013).
Sebelumnya, Jokowi mendatangi dan mengecek langsung kegiatan AJB serta membagikan bantuan buku tulis, seragam sekolah 1000 stel, dan beras 3-5 ton. Itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi Pemprov DKI terhadap kesadaran masyarakat akan kebersihan kota.

Mobil B-1-JKW
Sosok Joko Widodo rupanya begitu dicintai para simpatisan dan pendukungnya. Hal ini terlihat dengan diberikannya sebuah mobil dengan merk Kijang Inova produksi tahun 2012, dari hasil  sumbangan ratusan pendukungnya kepada Jokowi.
"Mobil ini sumbangan dari relawan dan simpatisan buat pak Jokowi karena kesederhanaannya dan mobil dinas ini akan diserahkan setelah pengumuman dilakukan," ujar, salah seorang relawan Jokowi-Ahok, Marcell Muja, di posko pemenangan Jokowi-Ahok, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/09/2012)
Marcel juga menjelaskan, bahwa biaya pembelian mobil dengan nomor polisi B 1 JKW, tersebut diperoleh dari sumbangan sukarela yang mulai dikumpulkan sejak Pilkada DKI putara pertama.
"Nama-nama pemberi sumbangan semuanya dicatat oleh koordinator," jelas Marcel.
Terkait dipilihnya mobil dengan merek Kijang inova, manurut marcel, adalah karena mobil tersebut dinilai cukup menyimbolkan kesederhanaan dan tidak terlalu terkesan mewah. "Kijang Inova itu simbol kesederhanaan. Makanya kami pilih," tandas Marcel.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar