Jumat, 29 Maret 2013

Jokowi: Dana CSR dulu tak tahu kemana, sekarang jadi barang

Sebagian besar program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan dana Coorporate Social Responbility (CSR), salah satunya kampung deret. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku memang pembiayaan untuk programnya dari APBD dan CSR.

"Yang APBD bergerak dan CSR. APBD ada urusannya sendiri, kalau enggak diurus APBD ya diurus CSR," ujar Jokowi usai solat jumat di masjid Sunda Kelapa Jakarta, Jumat (29/3).

Politisi PDIP ini mengatakan, beberapa program yang tidak dicover oleh APBD akan dibiayai oleh CSR. Sebab, sebuah perusahaan memang memiliki kewajiban untuk CSR.

Adapun keuntungan yang didapat oleh perusahaan yang telah memberikan bantuan dana melalui CSR akan memperoleh banyak hal. Pasalnya, jika tata kota terlihat baik, maka pergerakan perekonomian akan mengikuti.

"Ya banyak, kotanya jadi baik, kotanya jadi bagus lingkungan yang baik yak pergerakan ekonomi yang baik, sudah kewajiban kok. CSR kan udah kewajiban. Wajib loh," katanya.

Jokowi mengatakan permintaan dana CSR diperuntukan untuk program-program yang terencana, bukan asal meminta. Dia mencontohkan, seperti biaya untuk pemeliharaan taman, dan normalisasi kali.

"Jangan lupa mengeluarkan tanggung jawab sosial perusahaan itu wajib loh. Bukan sesukanya, itu yang kita minta baik untuk taman. Yang bersihin kali pakin itu. Untuk yang lain-lain semuanya," terangnya.

Dia sempat singgung, dana CSR di era pemerintahan dulu yang tak tahu dipergunakan untuk apa. "Kalau yang dulu-dulu enggak tahu ke mana, kalau yang sekarang diwujudkan dalam bentuk barang," tandasnya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar