Pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak perlu mempedulikan hasil-hasil survei yang mengunggulkan dirinya sebagai Capres 2014, dinilai benar.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi mengakui harapan JK terhadap Jokowi sangat wajar dan tidak berlebihan, mengingat JK adalah salah satu inisiator pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI. Jokowi memang harus membuktikan dan merealisasikan janji-janjinya selama kampanye. Sebab, warga Jakarta masih didera berbagai macam persoalan seperti kemacetan, banjir, dan kekumuhan.
"Saya tidak melihat pernyataan JK terhadap Jokowi sebagai upaya penjegalan langkah Jokowi sebagai kandidat presiden mengingat JK juga berminat maju sebagai Capres 2014. Apalagi Jokowi sendiri dalam berbagai kesempatan bilang kalau dirinya hanya mau fokus dulu untuk Jakarta. Hanya saja juga tidak fair jika JK menyebut kiprah Jokowi sebagai Gubernur DKI belum ada hasilnya. Walau masih tergolong singkat, harus kita akui terjadi perubahan besar di Ibu Kota," kata Ari kepada Okezone, Jumat (29/3/2013).
Kata dia, pernyataan JK terhadap Jokowi merupakan petuah berharga dari senior terhadap junior, di mana pengalaman JK yang terentang lama. Dengan demikian, Jokowi harus menunjukkan keberhasilannya terlebih dahulu di Jakarta, baru nantinya melangkah ke kontes presiden.
"Ingat, jika Jokowi gagal membawa perubahan pada Jakarta bukan hanya pribadi Jokowi yang jatuh tetapi juga berimbas pada parpol pendukungnya serta pribadi-pribadi yang menggaransinya termasuk JK sendiri. Tetapi saya menaruh keyakinan besar, Jokowi akan berhasil membuktikan janji-janji kampanyenya karena dia memiliki modal terbesar, yakni kejujuran dan ketulusan dalam bekerja dan berkarya," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi selalu digadang-gadang sebagai sosok yang pantas maju sebagai calon presiden (Capres). Namun, JK tidak sepakat dengan usulan itu. Menurutnya, Jokowi itu belum pantas diusung jadi Capres.
Dia menyarankan agar Jokowi konsentrasi dulu dengan pekerjaannya sebagai gubernur DKI Jakarta. "Jangan berpikir dulu jadi presiden. Karena masyarakat mendukung itu baru dalam tahap harapan, nah harapannya itu harus dibuktikan," kata JK kepada Okezone di kantor pusat Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, baru-baru ini.
Selama ini, kata dia, Jokowi dihargai lalu didukung jadi calon presiden bukan karena bukti bahwa kinerjanya membangun Ibu Kota sukses. "Macet masih macet, banjir masih banjir, kumuh masih. Belum ada buktinya sukses," tegasnya.
Jika berhasil menjadi Gubernur DKI, pria kelahiran Bone itu yakin pada waktunya Jokowi akan dipercaya masyarakat untuk jadi presiden. Menurut JK, keyakinannya bukan bualan semata, tapi sudah ada bukti. Lee Myung-bak bisa jadi presiden Korea Selatan karena sukses jadi wali Kota Seoul. Contoh lainnya yakni Presiden Iran, Ahmadinejad yang sebelumnya berhasil membenahi Teheran.
"Kalau banjir, macet, kekumuhan teratasi, perkelahian tidak ada, langsung tidak usah pakai kampanye lah. Itu terbukti bukan hanya Jokowi," ujarnya.
Sumber :
index.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar