Selasa, 05 Maret 2013

Jokowi Akui Masih "Tiru" APBD Fauzi Bowo

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menampik adanya pemborosan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013. Ia berkilah masih banyak anggaran dari era pemimpin sebelumnya (Fauzi Bowo) yang terbawa masuk dalam APBD tahun ini.
"Ya, itu memang masih banyak item anggaran masih niru yang lama. Meniru model lama dan saya enggak mungkin menguasai semua kegiatan 57.000 item itu," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Dalam APBD DKI 2013 tercantum beberapa mata anggaran yang dianggap tidak efisien dan menimbulkan pertanyaan. Antara lain Jamuan Resmi Pemprov DKI sebesar Rp 5 miliar, dari sebelumnya di 2012 Rp 3,2 miliar. Kemudian Telepon, Air, Listrik, Internet (TALI) rumah dinas sebesar Rp 1,2 miliar naik dibandingkan 2012 sebesar Rp 653 juta.
Juga upacara bendera Rp 600 juta, dari sebelumnya di 2012 hanya Rp 400 juta. Anggaran yang juga besar adalah Penerimaan dan Pelayanan tamu, Rp 1,1 miliar naik dibandingkan pada 2012 sebanyak Rp 800 juta. Biaya Konsumsi Harian Pegawai Kebutuhan Pimpinan Daerah sebesar Rp 1,5 miliar, dan Penyediaan Jasa Helikopter Pimpinan Daerah sebesar Rp 250 juta.
Menanggapi itu, Jokowi mengaku sempat meminta pos anggaran seperti biaya pidato untuk dihilangkan. Walau akhirnya tetap tercantum dan dirinya akan memeriksa kembali.
Saat ini, Joko mengaku tak bisa membatalkan pos anggaran tersebut karena telah tercantum dalam APBD. Namun demikian, ia berjanji akan memangkasnya hingga 60-70 persen pada level realisasi dan melalui APBD Perubahan nanti. Kalaupun ada sisa, Jokowi berjanji akan mengembalikannya ke dalam kas negara.
"Bukan keanehan, tapi itu mengacu pada (APBD) yang lama. Memang kita kan belum bisa memengaruhi secara total, tapi nanti di perubahan kan bisa. Banyak yang saya belum tahu, maka ini kita buka untuk menerima masukan dari masyarakat," ujarnya.


Sumber :
http://megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar