Gubernur Joko Widodo (Jokowi) mengaku, tidak mengurusi hal-hal yang
kecil dalam kepemimpinannya sebagai Gubenrur DKI Jakarta. Mantan Wali
Kota Solo ini, lebih memilih mengurusi permasalahan yang besar.
Seperti anggaran yang akan digunakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta, Jokowi tidak mengetahui anggaran sebesar Rp1.5 miliar,
hanya untuk uang makan ajudan dan pengawalnya.
Kendati demikian, Jokowi membantah menghabiskan biaya untuk keperluan
pidato Kegubernuran sebesar Rp500 juta. Pasalnya dalam APBD DKI 2013
terdapat 57 ribu mata anggaran, yang tidak mungkin dihapal dan
dicermatinya satu per satu.
“Saya tidak tahu. Dibukain saja. Ini kan juga terbuka. dan tidak mungkin
saya perhatikan sampai detail sekali. Sampe uang makan ajudan. Yang
penting itu saya cermati, jangan ngurus-ngurus yang kecil waktu buka
APBD, tapi cermati yang gede-gede. Saya nggak pernah ngurusin yang
gitu-gitu,” kata Jokowi, Selasa (5/3/2013).
Namun kedepan, Jokowi berjanji akan meninjau kembali mata anggaran dalam
APBD DKI. Bila hasil kajian atau masyarakat menilai ada anggaran yang
tidak efisien, maka dia akan memotong anggaran tersebut.
“Kalau memang itu dianggap tidak efesien, kan masih dalam anggaran,
realisasinya kan bisa saya potong. Saya akan tinjau lagi, nggak mungkin
saya mengerti semua. Jangan saya malah dikejar-kerja soal begitu,”
tukasnya.
Pemprov DKI diketahui mengalokasikan anggaran Rp1,5 miliar atau Rp 4
juta per hari, untuk uang makan Gubernur Joko Widodo dan Wakil gubernur
Basuki Tjahaja Purnama.
Seperti di beritakan, anggaran tersebut tertera dalam APBD DKI 2013
dengan nama Konsumsi Harian Pegawai Kebutuhan Pimpinan Daerah. Alokasi
anggaran ini berada dalam pos anggaran Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama
Luar Negeri.
Anggaran itu memang terlihat besar mengingat jumlah ajudan yang selalu
mendampingi Jokowi-Ahok bekerja setiap hari di Balai Kota hanya empat
orang.
Ironisnya, angka itu jauh lebih tinggi jika dibanding anggaran perbaikan
gizi balita dan anak Kepulauan Seribu yang hanya dianggarkan Rp354
juta.
Bahkan anggaran peningkatan mutu pendidikan pembinaan
pembelajaran tematik Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2, 3 SD tingkat
Kabupaten hanya dianggarkan Rp104 juta.
Sumber :
http://metro.sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar