Pagi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka perdagangan perdana pasar modal 2015. Presiden Jokowi tiba di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) sekitar pukul 09:00 WIB.
Sebelum kedatangan Presiden Jokowi, pengamanan di sekitar gedung BEI tampak diperketat dan digelarnya sebuah panggung bertema kapal pinisi di BEI sesuai visi Presiden Jokowi yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Perahu berwarna putih itu lengkap dengan layar bertuliskan Pembukaan Perdagangan 2015 oleh Presiden RI Joko Widodo. Di atas perahu, berkibar bendera Merah Putih.
Di pintu masuk gedung BEI, tertera pengumuman area terbatas. Sejumlah pasukan pengaman presiden (Paspampres) bersiaga di depan pintu gedung BEI.
Tamu undangan yang hadir seperti Ketua DK OJK Muliaman D Hadad, Gubernur BI Agus Martowardojo dan beberapa menteri kabinet kerja lainnya seperti Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan menteri lainnya.
"Dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Bismillahirrohmanirrohim, aktivitas perdagangan efek, tahun 2015 saya nyatakan resmi dibuka," kata Jokowi membuk adi BEI, Jumat (2/1/2015).
Presiden Jokowi mengaku mendapat bisikan dari banyak pihak mengenai penetapan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah dilakukan. "Setelah dengan pengalihan subsidi BBM, belum ada sebulan saya menjabat sebagai presiden, meskipun kanan kiri ada yang bilang jangan cepet-cepet pak, pengalihannya," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, bisikan tersebut karena memang adanya kalkulasi dari sisi politik dan keamanan pada saat ini. Namun melihat kondisi yang ada, kalkulasi untuk menaikkan harga BBM subsidi harus dilakukan.
"Tidak ada alternatif yang bisa diberikan kepada saya," sebut Jokowi.
Namun dengan cara ini membuat ruang fiskal jauh lebih longgar yakni sekira Rp240 triliun. Dana ini akan digunakan dan difokuskan ke dalam pembangunan infrastruktur.
"Yang bisa digunakan secepat-cepatnya bangun infrastruktur, yang berkaitan waduk, irigasi, jalan tol di luar Jawa, jalur kereta api, pelabuhan, airport. Semua uangnya konsentrasi ke sana," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga berjanji akan mencopot pejabat pemerintah yang tidak bekerja dengan hasil memuaskan atau tidak mencapai target.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini pemerintahannya tengah dalam proses membangun kepercayaan dari masyarakat luas. Untuk itu, dirinya memberikan target agar pekerjaannya berhasil.
"Bulan ini, untuk memudahkan investasi untuk para investor yang cari izin, yakni dengan National One Stop Service untuk memudahkan para investor menanam modal di tingkat nasional," kata Jokowi.
Dengan adanya National One Stop Service, Jokowi meminta tidak ada lagi laporan mengenai perizinan membangun power plant sampai empat hingga enam tahun.
"Kalau ada seperti itu harus ada yang tanggung jawab. Artinya tanggung jawab itu dicopot. Kalau kerja sama saya begitu, diberi target, kalau tidak akan dicopot. Masa sudah diberi waktu, tapi bunyinya masih begitu (lama izinnya), ada konsekuensinya, itu harus dibayar," kata Jokowi.
Seketika itu juga Indeks Harga Saham Gabungan pada awal tahun dibuka pada level 5.233,80 atau menguat 6,85 poin (0,13 persen) dibandingkan perdagangan akhir 2014.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Selasa, 30 Desember 2014, Indeks saham juga ditutup menguat. Pada perdagangan terakhir di tahun kuda kayu ini, Indeks saham menguat 48,57 poin atau 0,94 persen ke level 5.226,947.
Jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan 2013 yang berada di level 4.274,18, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam keterangan tertulis menyatakan, meski diwarnai berbagai peristiwa politik maupun ekonomi, pasar modal Indonesia tetap mengalami pertumbuhan yang menggembirakan sepanjang 2014.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan, kehadiran Presiden diharapkan mampu memberi dorongan semangat, komitmen, serta kesungguhan pelaku pasar tahun ini.
Muliaman melaporkan bahwa pertumbuhan Indeks saham pada 2014 mencapai 22,3 pesen. Angka itu salah satu yang tertinggi di Asia melampaui Singapura, Thailand, serta Malaysia. "Ini berkat dukungan penuh pemerintah, serta sinegi antara BI dan DPR," kata dia.
Dia berharap prestasi 2014 bisa menjadi bekal pada tahun ini. Meski begitu, Muliaman tetap mengingatkan adanya tantangan ekonomi baik dari global maupun domestik. "Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN akan memberi warna tersendiri bagi industri keuangan nasional," kata Muliaman. Dengan dukungan pemerintah, dia yakin kondisi industri keuangan nasional bisa tumbuh positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar