Kapolri Jenderal Sutarman berkeluh kesah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah
satunya urusan anggaran yang kurang untuk menangani kasus. Karenanya,
mengakali kekurangan anggaran ada yang melakukan penyimpangan guna
menyelesaikan kasus.
"Bapak presiden kami laporkan bahwa anggaran
yang diberikan itu setiap tahun Rp 904 miliar. Anggaran itu cukup untuk
menangani kasus sebanyak 86 ribu sekian. Tetapi kejadian setiap
tahunnya itu rata-rata hampir 540 ribu sekian kasus. Dan kita bisa
menangani separuhnya, sehingga di sinilah dipertanyakan anggarannya dari
mana," jelas Sutarman di Semarang, Jateng, Selasa (2/12/2014).
"Tetapi
pimpinan selama ini tidak mau tahu, setiap laporan harus diselesaikan.
Oleh karenanya di sinilah masih banyak penyimpangan yang terjadi. Tapi
penyimpangan ini juga sebagian untuk menyelesaikan kasus-kasus tadi,"
tambah Sutarman.
"Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari kami menyadari masih banyak
kekurangan. Antara lain masih terdapat praktik-praktik pungli yang
dilakukan oknum Polri di jalanan di sentra pelayanan kepolisian, serta
penyimpangan pada tugas penegakan hukum," jelas Sutarman.
Sutarman menyampaikan itu di depan Presiden
Jokowi dan menteri kabinet kerja antara lain Menko Polhukam Tedjo Edhie
dan Menhan Ryamizard Ryacudu. Acara di Semarang ini merupakan pertemuan
Jokowi dengan seluruh Kapolda dan Kapolres se-Indonesia.
"Tapi
ini tidak boleh terjadi lagi, oleh karenanya Polri siap untuk mendukung
kebijakan pemerintah bahkan menteri keuangan, Wamenkeu yang hadir di
sini karena salah satu anggaran terbesar adalah sektor pajak. Kekuatan
kita siap mendukung semuanya, sehingga kita bisa memasukkan keuangan
negara sebanyak-banyaknya. Sehingga anggaran ini bisa dimanfaatkan oleh
kementerian dan lembaga secara maksimal," tutur dia.
"Kami
contohkan bapak presiden, bahwa program-program PT KAI selama ini kita
dukung maksimal, PT KAI sudah beres. Dan tentu ini kekuatan kita. Siap
untuk mendukung kebijakan kementerian apapun dalam rangka
kegiatan-kegiatan kementerian untuk mendukung program-program kebijakan
bapak presiden," tutupnya.
Kapolri Minta 2.1 T Jokowi Beri 8 T
Pertemuan tertutup anatara Jokowi dan Kapolri dan jajarannya di Akademi Kepolisian
Semarang, Jawa Tengah membuahkan hasil yang mengejutkan untuk Polri.
Kepala Polri, Jenderal Sutarman, menyatakan pertemuan tersebut,
antara lain, membahas soal anggaran polisi yang dirasa masih minim untuk
menegakkan hukum.
"Anggaran yang diberikan hanya untuk menyelesaikan 800 sekian kasus.
Sedangkan kasus terjadi setiap tahun 488 ribu dan yang sudah
diselesaikan ada 200 ribu. sehingga dari dari 800 dengan anggaran Rp904
miliar itu secara ideal harusnya sampai Rp2,1 triliun," kata Sutarman
usai menggelar pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi di depan Graha
Cendikia Akpol Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/12/2014).
Dikarenakan minimnya anggaran, Sutarman mengakui banyak anak buahnya yang melakukan penyimpangan saat bertugas.
"Sehingga di situ terjadi celah-celah penyimpangan. Penyimpangan itu
saya laporkan ke Presiden untuk mendapat keputusan politik," ujar
Sutarman menambahkan.
Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi menyatakan akan menambah anggaran Polri hingga 18 persen.
"Tadi ada kenaikan. Rp8 triliun kira-kira 18 persen. Kan gede banget. Rp8 triliun itu gede," ungkap Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar