Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bentuk bela negara yang perlu dilakukan
saat ini adalah melawan dan membebaskan bangsa ini dari kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan, termasuk perlawanan
terhadap aksi pencurian ikan.
"Tugas bela negara ini adalah
tugas yang sangat berat. Dengan semangat persatuan, kerja keras, dan
perjuangan kita bersama, tugas berat itu kita bisa pikul bersama," kata
Presiden Jokowi dalam pidatonya yang dibacakan oleh Menko Polhukam Tedjo
Edhy Purdjiatno pada upacara peringatan Hari Bela Negara, di Monumen
Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).
Presiden
Jokowi berhalangan hadir pada acara tersebut. Upacara itu dihadiri
sejumlah menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Agama Lukman Hakim
Syaifuddin, Menpan RB Yuddy Chrisnandi, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpora
Imam Nahrowi, Menhan Ryamizard Ryacudu serta Menristek dan Dikti M
Nasir. Hadir pula Kepala BIN Marciano Norman serta Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama.
Saat ini, tantangan dan ancaman terhadap
kedaulatan bangsa sifatnya sudah multidimensi. Itu menunjukan, ancaman
tidak lagi bersifat konvensional atau fisik semata, tetapi non fisik
juga. "Bagi saya, upaya untuk melawan aksi pencurian ikan adalah bela
negara. Setiap tahun ratusan juta ton ikan dicuri. Bagi saya upaya
mewujudkan kedaulatan pangan adalah bela negara," ujar Presiden.
Bentuk bela negara lainnya adalah para guru, bidan, dan tenaga-tenaga
kesehatan yang tengah berjuang melakukan tugas-tugas di tanah air, di
kawasan perbatasan, di pulau-pulau terluar. Mereka yang telah membuat
republik ini tetap eksis untuk hadir melayani rakyat.
Hal lain
adalah upaya bersama terhadap ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan
ketertinggalan adalah upaya bela negara. Negara ini akan menjadi kokoh
dan besar, ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
Selain itu, ancaman atas kedaulatan Indonesia adalah tindak pidana
korupsi yang nyata-nyata merusak pondasi kedaulatan bangsa Indonesia.
Upaya untuk melawan korupsi di semua tingkatan merupakan perwujudan kita
terhadap bela negara, katanya.
Di tempat yang sama, Menteri
Pertahanan Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengemukakan pelajaran bela
negara akan dimulai dari Sekolah Dasar agar konsep bela negara
benar-benar dipahami, jangan sampai setelah dewasa, seseorang sama
sekali tidak mengerti masalah bela negara.
"Tidak ada orang lain
yamg melindungi bangsa kita selain kita. Kalau tanpa ada bela negara,
mana ada perhatian. Jadi kita harapkan mulai dari SD, pelajaran bela
negara ini harus diberikan. Jangan sampai sudah besar dia enggak ngerti
apa-apa soal bela negara," kata Menhan.
Ryamizard menyebutkan,
masalah bela negara bukan soal perang saja, namun bagaimana membangun,
menjaga persatuan dan kesatuan. Bela negara juga bagaimana mempersatukan
negara ini.
"Mereka (anak-anak sekolah) harus tahu," tuturnya.
Konsep bela negara disatukan atau diselaraskan dengan konsep revolusi
mental yang dikampanyekan Presiden Jokowi. Dalam kaitan dengan bela
negara, intinya adalah bagaimana mental masyarakat diubah agar siap
untuk membela negara. [bisnis]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar