Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan
intruksi berupa tiga kewajiban kepada seluruh kader Partai Demokrat atau
disingkat '3 Wajib PD' pada Rabu, 12 November 2014 di Cikeas. Salah
satu intruksi tersebut meminta seluruh kader PD yang menjadi kepala
daerah wajib loyal kepada Presiden Joko Widodo.
"Pertama, para
gubernur, bupati dan walikota (atau wakil-wakilnya) yang berasal dari PD
wajib loyal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata SBY dalam akun twitternya,
Minggu (16/11/2014).
SBY menyampaikan, garis komando dalam pemerintahan adalah presiden. Sebaliknya, bukan kepada ketua umum partai.
"Kedua,
PD wajib mendukung kebijakan Presiden dan pemerintah yang tepat dan
sungguh bermanfaat bagi rakyat. Tidak waton suloyo (asal menentang tanpa
alasan)," jelasnya.
Ketiga, SBY meminta PD wajib mengkritisi dan
menolak kebijakan presiden dan pemerintah yang tidak tepat dan tidak
pro rakyat. Namun, dia menekankan dalam mengkritisi dan menolak
kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat harus tepat dan beretika.
"Sekali lagi, tidak waton suloyo," tutupnya.
Jaminan Dukung Jokowi?
Perintah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
kepada seluruh kadernya yang menjabat kepala daerah, untuk mematuhi
instruksi Presiden Joko Widodo, dinilai sebagai sinyalemen dukungan
Demokrat kepada pemerintah.
"Instruksi ini sebetulnya memberi jaminan kepada Presiden Jokowi bahwa
kader Partai Demokrat yang berposisi sebagai kepala daerah akan selalu
mendukung setiap program dan kebijakan pemerintah dan presiden yang pro
rakyat dan bermanfaat untuk kehidupan rakyat," kata pengamat politik
dari Universitas Padjajaran Idil Akbar kepada Metrotvnews.com, Senin (17/11/2014).
Saat ditanyakan apakah instruksi SBY yang sifatnya wajib ini sebagai
sinyal merapatnya Partai Demokrat ke koalisi partai pendukung
pemerintah. Menurut dia tidak demikian, sebab sudah seharusnya kepala
daerah harus mendukung segala sesuatu yang menjadi kebijakan nasional.
SBY dalam akun Twitternya mengungkapkan tiga kewajiban bagi Partai
Demokrat. "Para gubernur, bupati & wali kota (atau wakil-wakilnya)
yang berasal dari PD wajib loyal kepada Presiden Jokowi. Sebagai kepala
daerah, garis komando dalam pemerintahan adalah presiden, dan bukan
kepada ketua umum partai," kata SBY, Minggu (16/11/2014).
Meski demikian, SBY juga memerintahkan kadernya untuk mengkritisi dan
menolak program dan kebijakan Jokowi yang dinilai jauh dari pro rakyat.
"PD mesti sampaikan dg cara yg tepat dan beretika. Sekali lagi, tidak
'waton suloyo'," tegas Presiden RI ke-6 itu.
Sementara itu, SBY dua kali menyampaikan ungkapan Jawa yang berbunyi
'waton suloyo'. Dalam bahasa Indonesia, ungkapan tersebut dapat
diartikan "mengajak ribut" atau "mengajak perang". SBY melarang kadernya
untuk waton suloyo. Apakah ini bermakna SBY tidak akan melawan pemerintahan Jokowi dengan menjadi teman baik ke depannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar