Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB. Tampak SBY yang mengenakan baju seragam veteran coklat muda dan topi kuning bersalaman dengan Jokowi yang mengenakan baju batik coklat lengan panjang.
Dalam pidatonya, presiden SBY meminta kepada presiden Jokowi agar memastikan kedaulatan Indonesia tidak diganggu pihak manapun.
"Tahun
2045 mendatang, 100 tahun kemerdekaan Indonesia, kita ingin Indonesia
yang menjadi negara yang kuat dan maju, politik kuat, ekonomi kuat,
pertahanan kuat, bagaimanapun kekuatan pertahanan harus kita jaga,
keutuhan NKRI adalah harga mati," kata SBY.
"Hadir hari ini Bapak Jokowi, kita menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi, tetapi jika bapak ditakdirkan jadi pemimpin Indonesia, harapan veteran dan rakyat Indonesia kita ingin kedaulatan dijaga tidak boleh siapapun mengganggu kedaulatan kita," kata SBY.
"Hadir hari ini Bapak Jokowi, kita menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi, tetapi jika bapak ditakdirkan jadi pemimpin Indonesia, harapan veteran dan rakyat Indonesia kita ingin kedaulatan dijaga tidak boleh siapapun mengganggu kedaulatan kita," kata SBY.
Selain itu, dia juga mengingatkan sebelum mengambil setiap keputusan politik yang menyatakan perang, maka para pemimpin politik harus menghitung secara cermat konsekuensi dari keputusan itu.
"Perang adalah jalan terakhir. Kalau memang cara politik dan diplomasi tidak bisa selesaikan masalah, bagi Indonesia maka perang harus dilaksanakan. Jika kedaulatan NKRI kapanpun oleh pemimpin dan rakyat Indonesia adalah harga mati," tegasnya.
Selain banyak anggota Legiun Veteran Indonesia, hadir juga Ketua LVRI, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Rais Abin, Ibu Negara Ani Yudhoyono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Sutarman, dan para pejabat lain. [antara,merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar