Keputusan politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendukung Jokowi-JK dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, mendapat kritik dari petinggi puaknya sendiri.
Pasalnya,
Partai Demokrat tetap berada dalam koalisi Merah Putih meski pasangan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung mereka dinyatakan kalah oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengakui, tidak heran terhadap sikap Ruhut yang tak sejalan dengan kebijakan partainya tersebut.
"Kalau
Ruhut itu tidak usah ditanya. Ketika Partai Golkar tahun 2004 mau
ambruk, dia loncat ke SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) karena SBY mau jadi
presiden," kata Max di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Minggu (3/8/2014).
Karenanya, anggota Komisi I DPR itu tak kaget saat Ruhut "loncat" ke kubu Jokowi-JK.
Sebab, presiden SBY akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2014 setelah dua periode atau sepuluh tahun berkuasa.
Meskipun ketika Ruhut bergabung ke kubu Jokowi-JK, belum diketahui siapa yang akan memenangkan Pilpres, tapi Max menganggap Ruhut hanya mendompleng pemenang Pilpres.
"Sekarang
SBY mau lengser dia loncat ke Jokowi karena mau jadi presiden. Kalau
ada yang mau jadi 'Tuhan', dia (Ruhut) nanti loncat lagi ke sana,"
ujarnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar