Minggu, 03 Agustus 2014

Jokowi Hadiri Syukuran Artis "Salam Dua Jari"

Presiden Joko Widodo (Jokowi) malam ini menghadiri acara syukuran bersama puluhan artis pendukung konser Salam Dua Jari. Dalam acara tersebut, ia meladeni permintaan sesi foto bersama para artis pendukung, satu per satu.
Jokowi datang sekitar pukul 20.15 WIB, usai menghadiri resepsi pernikahan anak Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Tampak bersamanya sejumlah anggota tim sukses seperti Teten Masduki dan Anies Baswedan.
Acara yang berlangsung di Restoran Kembang Goela, Jl. Sudirman, Jakarta Selatan, itu juga dihadiri puluhan artis dan praktisi di bidang industri kreatif. Bimbim, Abdee, J-Flo, Oppie Andaresta, Nia Dinata merupakan beberapa di antaranya.
Dalam kata sambutannya, Abdee Negara, penggagas konser, mengaku bangga dengan keterlibatan para relawan yang bersedia membantu pelaksanaan konser Salam Dua Jari di Gelora Bung Karno, pada tanggal 5 Juli. Begitupun pada para artis pendukung acara.
"Kita semua disatukan oleh harapan. Harapan akan Indonesia yang lebih baik. Itu yang membuat orang-orang saat itu mau datang tanpa embel-embel. Kelak semua itu akan saya ceritakan kepada anak-cucu dengan bangga," ujar Abdee, Minggu (3/8/2014).
Jokowi yang datang dengan kemeja putih celana hitam mengucapkan terima kasih atas dukungan para relawan. Ia pun bersedia meladeni permintaan sesi foto bersama panitia konser, satu per satu. "Jangankan puluhan orang, seratus ribu orang akan saya layani," canda Jokowi.

Beberkan Rahasia Kemenangan Pilpres
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengungkapkan empat hal yang menyebabkan dirinya bisa memenangkan pemilihan umum presiden.
"Pertama, para relawan khususnya di daerah-daerah yang door to door ke masyarakat. Orang yang menyampaikan Jokowi sinting itu yang kedua," kata Jokowi, Minggu (3/8/2014).
Faktor lain yang menjadi pendorong kemenangannya ada Konser Salam Dua Jari pada 5 Juli 2014 lalu yang dihadiri para relawan dan kader partai di Gelora Bung Karno. Jokowi mengatakan, berkat konser yang diadakan seniman, musisi, sutradara, artis dan relawan menyumbangkan efek luar biasa kepada masyarakat.
Konser yang megah dan meriah ini menjadi sorotan masyarakat lainnya setelah dipublikasikan oleh media. Sehingga menyebabkan swing voters terpengaruh dan menggunakan hak memilihnya saat Pilpres yang diadakan pada 9 Juli 2014 lalu.
"Kemudian yang terakhir, keempat, katanya lagi waktu debat. Katanya saya kelihatan pintar. Ini katanya loh ya," katanya sambil tertawa.
Walaupun begitu, bagi Jokowi yang terpenting saat ini adalah hasil dari Pilpres yang menyatakan dirinya dan wakilnya Jusuf Kalla (JK) sebagai pemenang Pilpres. Menurutnya, sudah tidak perlu lagi membicarakan kemenangan dirinya lagi.
"Malam hari ini saya tidak ingin berbicara masalah quick count, KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK). Itu sudah urusannya sana (Prabowo-Hatta). Bukan kita yang digugat. Ngapain kita urus," tutupnya.

Jawab Tudingan "Preteli Kubu Prabowo"
Usai ditetapkannya Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres 2014 oleh KPU, gonjang-ganjing bermanuvernya sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih kian berhembus kencang. Salah seorang pentolan timses Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah, sempat mengatakan Jokowi telah merontokkan partai-partai di kubunya. Apa tanggapan Jokowi?
“Yang sudah meretel siapa? Berarti sudah ada yang meretel. Ya nggak ngerti,” kata Jokowi, Minggu (3/8/2014) malam.
Mengenai pendekatan yang tengah dilakukannya terhadap tiga partai seberang, lanjut Jokowi, dia mengaku belum mengetahuinya. Bahkan mantan Walikota Surakarta ini mengaku belum pernah bertemu dengan masing-masing perwakilan partai yang digosipkan mau mendekat ke timnya.
“Nggak ngerti, belum. Saya belum pernah ada satu pun yang ketemu. Kalau dengan tim saya nggak ngerti. Tapi jelasnya belum,” lanjutnya.
“Maksud Bapak, belum ada pembicaraan lebih lanjut?” tanya wartawan memastikan.
“Iya dengan tim. Kalau belum sampai ke saya bagaimana?” jawab Jokowi singkat.
Meski demikian, Jokowi mengaku pihaknya terbuka dengan partai mana pun. Sebab menurutnya keterbukaan ini bukan untuk kepentingan pribadi atau partainya, tetapi untuk rakyat Indonesia.
“Terbuka untuk apa toh? Untuk bangsa negara dan rakyat toh,” tutup Gubernur DKI Jakarta ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar