Usai mengitari Monas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau
kawasan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Jokowi pun terpukau dan tak
henti-hentinya melontarkan decak kagum.
"Pohonnya gemuk-gemuk, senang saya," ujar Jokowi kepada wartawan di taman Waduk Ria Rio, Minggu (3/8/2014).
"4
bulan nggak ke sini. 4 bulan nggak dilihat sudah kelihatan. Daun sudah
keluar sudah hijau, tapi perawatan harus diperbaiki. Organisasinya belum
ada," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, lokasi ini masih perlu
sentuhan lagi agar tampil lebih 'cantik'. Ia juga cukup menyayangkan
waduk yang telah didandaninya ini masih mengeluarkan bau tidak sedap.
"Bagus
tapi bau lagi kalau airnya ngga di-treatment. Pasti ada limbah masuk,"
kata pria yang mengenakan kemeja putih kebangaannya ini.
Sebelum meninggalkan lokasi, suami Iriana Widodo ini tak henti-hentinya terus memuji kondisi pertamanan ini.
"Bagus pohonnya gemuk-gemuk semua. Kalau bersih pasti burung pada datang," ungkapnya.
"Ini
barang kalau digarap bagus banget. Sekarang kan sudah cantik ada
hijauan gini," pungkas Jokowi yang ditemani sang istri dan puterinya,
Kahyang Ayu.
Segera Pindahkan Warga ke Rusun
Kecintaan Presiden Jokowi terhadap alam
terbuka ditunjukkannya dengan menata tampilan Waduk Ria Rio. Untuk itu,
usai lebaran pemukiman liar yang masih berada di sekitar kawasan ini
akan dipindahkan ke rumah susun (rusun).
"Yang di sana (rumah
liar) pindah lagi abis lebaran. Rusun yang sudah siap di Muara Baru,
Daan Mogot dan Cibesel," ujar Jokowi kepada wartawan di Waduk Ria Rio,
Jakarta Timur, Minggu (3/8/2014).
Demi menjaga kebersihan waduk
ini, Jokowi juga meminta ajudannya untuk memanggil anggota dinas
pertamanan membersihkan rumput-rumput liar.
"Diingatin saja besok
suruh ngerahin bersihin sikat pertamanan. Besok suruh ngedrop orang
bersihin rumput-rumput liar biar kelihatan terpelihara," pintanya.
Menurutnya,
ruang terbuka memang diperlukan di tengah kota seperti Jakarta ini. Dia
menuturkan nantinya akan tetap blusukan bila resmi menjadi presiden
ke-7.
"Ini barang kalau digarap bagus banget. Sekarang kan sudah cantik ada hijauan gini," pungkas Jokowi.
Tetap Mblusuk di Waduk dan Rusun
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi berjanji tetap mblusuk-mblusuk di waduk-waduk dan rusun-rusun.
"Ini termasuk kawasan mana?" tanya Jokowi.
"Jakarta," jawab wartawan.
"Ini masuk kawasan mana?" tegas Jokowi.
"Indonesia," jawab wartawan
"Nah berarti?" kata Jokowi.
"Masih mau blusukan ke Waduk dan Rusun?" tanya wartawan.
"Itu tahu," tutup Jokowi.
Besok Umumkan Tim Rumah Transisi
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga akan segera
mengenalkan siapa-siapa saja yang akan membantunya dalam Rumah Transisi.
Rencananya dia akan mengenalkannya esok hari, Senin (4/8/2014). Namun tak
seluruh anggota tim akan dikenalkannya.
"Besok lah siang tak
ajak. Besok baru aku kenalin. Tapi enggak semua dikenalin. Supaya enggak
ada intervensi," kata Jokowi di Waduk Ria Rio, Minggu (3/8/2014).
Dia menjelaskan, Rumah Transisi berbeda
dengan dengan tim pemburu menteri (Head Hunter) yang dibuatnya. Namun
kerja mereka akan tetap berada di dalam satu atap dan akan memulai
langsung pekerjaannya besok usai diperkenalkan kepada masyarakat.
"Sama-sama
ngantor di bawah satu atap. Walaupun satu atap tapi terpisah kerjanya.
Besok setelah dikenalin langsung kerja mereka," ujarnya.
Sebelumnya,
Jokowi mengatakan akan membuat tim khusus untuk membantunya dalam
menyeleksi siapa yang pantas mengisi posisi menteri dalam kabinetnya.
Tim khusus tersebut adalah tim pemburu calon menteri atau head hunter.
"Kami
ini sekarang buat tim pemburu. Nanti tugasnya mencari, memburu seperti
mencari bakat gitu lho, head hunter," ungkapnya di Pasar Klitikan
Notoharjo, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014).
Jokowi
mengungkapkan, tim pemburu yang dibentuknya ini akan bekerja secara
terpisah dengan tim yang bekerja di rumah transisi. Tim ini akan diisi
kalangan profesional. Tetapi dia tidak memberitahukan siapa-siapa saja
yang dipercaya dalam tim tersebut.
"Itu dari profesional. Itu saya yang minta masukan," ujar Jokowi.
Jokowi
menambahkan, akan menggunakan berbagai cara agar agar kabinet yang
bersih dan siap kerja dapat tersusun pada masa kepemimpinannya. Sebab
dia mencari sosok menteri yang memiliki kemampuan manajerial,
kepemimpinan dan siap melayani.
"Semua jurus akan saya gunakan. Baik lewat partisipasi publik ataupun tim pemburu itu tadi," tutup Jokowi. [detik,liputan6,merdeka,tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar