Jokowi Mengemis-ngemis Minta SBY Naikkan Harga BBM, Bodoh dan Memalukan!

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk percaya diri jika ingin menaikkan harga BBM dalam masa pemerintahannya. Jokowi tidak perlu jadi terkesan mengemis-ngemis pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam urusan ini.
"Jokowi melakukan kebodohan dengan meminta SBY menaikkan BBM. Karena itu mustahil‎," kata peneliti LIPI, Ikrar Nusa Bakti usai acara Diskusi Smart FM di Jalan Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (30/08/2014).
Ia mengatakan Presiden SBY pasti akan menolak permintaan itu dengan kalimat yang tak jauh berbeda dengan penolakan para politisi PDIP dulu.
"Akan menimbulkan inflasi sekian persen, berpengaruh ke transportasi publik. Itu jawaban yang klasik," sindir Ikrar.
Menurutnya, menaikkan harga BBM saat menjabat nanti adalah keharusan untuk Jokowi-JK. Namun, Jokowi dan JK diminta percaya diri dengan tetap memaksimalkan pendapatan dari sektor pajak dan memajukan ekonomi kecil dan menengah.
"Daripada minta, mending Jokowi percaya diri saja dengan hitung-hitungan pendapatan pajak yang dimaksimalkan dan peningkatan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya, ‎melalui akun resminya di Youtube Presiden SBY kembali menegaskan belum akan memenuhi desakan berbagai pihak termasuk Jokowi untuk menaikkan harga BBM subsidi. Ia bahkan secara tak langsung menyindir Jokowi dengan menyebut saat akan menjabat sebagai presiden tahun 2004. Ia tak pernah mendesak presiden yang saat itu masih menjabat, Megawati Soekarnoputri‎ untuk menaikkan harga BBM subsidi.
"Saya paham menaikkan harga BBM akan menurunkan defisit anggaran. Justru langkah-langkah yang dilakukan pemerintah saat ini mulai dari menaikkan harga BBM pada 2013, tahun ini menaikkan tarif dasar listrik, sebentar lagi Pertamina menaikkan harga Epliji (12kg) dan juga melakukan pemotongan anggaran semuanya dalam rangka menurunkan defisit," ujar SBY dalam akun Youtube yang diunggah pada Jumat (29/8/2014) kemarin.