Sabtu, 12 Juli 2014

Presiden Jokowi Kunjungi TransMedia

Suasana akhir pekan di ruang redaksi detikcom tiba-tiba riuh. Pangkal musababnya Presiden RI ke-7,Joko Widodo (Jokowi), datang untuk silaturahmi dengan redaksi detikcom.
Jokowi datang mendadak, mungkin seperti gaya blusukan yang dia lakukan. Tahu-tahu pukul 09.00 WIB, Sabtu (12/7/2014) ada petugas kepolisian yang datang.
Mereka memberi tahu dan melakukan pemeriksaan.
"Ada Pak Jokowi mau datang," kata seorang petugas polisi.
Tak jelas disebutkan Jokowi akan datang pukul berapa. Tapi informasi dari petugas polisi itu diketahui Jokowi masih menggelar diskusi kantor Gatra di Kalibata, Jaksel dan setelahnya akan ke detikcom.
Awak redaksi yang piket di akhir pekan segera mengontak Pimpinan Redaksi Arifin Asydhad yang tinggal di Bogor. Jokowi akan datang ke kantor.
Sekitar pukul 10.20 WIB, Arifin tiba di ruang redaksi. "Wah saya buru-buru ini, ngebut tadi dari rumah," terang Arifin.
Sekitar pukul 10.50 WIB, Jokowi menginjakkan kaki di kantor detikcom Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana bahan warna hitam dan sepatu kanvas, Jokowi dengan santai melenggang ke lantai dua ke ruang kerja redaksi.

Bahas Mobnas Setelah 22 Juli 2014
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi, mengatakan Indonesia punya potensi besar memiliki mobil nasional (mobnas). Untuk memenuhi kebutuhan mobil dalam negeri, Indonesia dinilai mampu menyaingi negara tetangga Malaysia yang memiliki mobil Proton.
Jokowi berjanji akan membahas mobil nasional setelah rekapitulasi resmi 22 Juli. Jika dia terpilih, Jokowi bakal blak-blakan membahas mobnas yang diidamkan masyarakat Indonesia itu."Nanti setelah tanggal 22 (Juli)," tegas Jokowi ketika menanggapi pertanyaan kapan Indonesia punya mobil nasional.
Dalam sejarah Indonesia pernah punya rencana mobil nasional, tapi kandas sebelum berkembang. Indonesia punya beberapa calon mobil nasional yang terbukti dikembangkan anak bangsa.
Salah satunya dikatakan Jokowi adalah mobil Esemka. Menurutnya mobil tersebut sangat potensial untuk masyarakat Indonesia, dengan pengembangan bisnis otomotif yang lebih intens.
"Esemka itu sangat potensial untuk dikembangkan. Kenapa? Karena itu merupakan produk dalam negeri," imbuhnya. Jokowi pun ingin mewujudkan mobnas yang selama ini tertunda.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar