Sabtu, 19 Juli 2014

Presiden Jokowi Kunjungi Persekutuan Gereja-gereja Indonesia

Presiden Joko Widodo seusai bersilaturahmi ke kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), melanjutkan agenda silaturahmi ke kantor Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (19/7/2014).
Pantauan Tribunnews.com, Joko Widodo turun dari mobilnya, Kijang Innova Putih bernomor polisi B 1538 SHT di kantor PGI pada pukul 15.40 WIB.
Pria yang akrab disapa Jokowi ini langsung disambut oleh seluruh pengurus PGI.
Setelah disambut bersama, pria yang telah nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini berfoto bersama, lalu kemudian melakukan pertemuan bersama.
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat nasrani yang ikut menciptakan suasana damai dan sejuk sejak tanggal 9 Juli hingga saat ini.
"Terima kasih karena doa yang diberikan kemarin, Pilpres 9 Juli berjalan lancar dan damai. Kami masih berharap doanya sampai penetapan berjalan dengan lancar aman damai, tidak ada suatu hal apapun," tutur Jokowi.

Jokowi Tidak Tahu Siapa Dibalik Relawan Palsu
Jokowi mengungkapkan dirinya tidak mengetahui siapa yang mengerahkan relawan palsu, seperti yang diinformasikan oleh relawan Jokowi, Srikandi Jokowi.
"Ya saya enggak tahu," ujar Jokowi usai silaturahmi ke Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Jakarta, Sabtu (19/7/2014).
Mantan walikota Solo ini mengatakan adanya relawan palsu itu tentu bisa kembali membuat situasi panas. Sebab, menurutnya situasi pascapemungutan suara pilpres kondisi mulai kondusif.
Oleh karena itu, Jokowi telah menginstruksikan kepada seluruh relawan agar tidak menggunakan atribut kampanye, salah satunya kemeja kotak-kotak, hingga tanggal 22 Juli mendatang.
"Oleh sebab itu, kami imbau tanggal 22 tidak usah keluar, tidak ada pengerahan massa dan tidak pakai baju kotak-kotak terlebih dahulu karena kami memang sudah lihat ada arah kesana," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketuam Umum Srikandi Jokowi, Vivi Jap Evilia mendapat laporan bahwa ada sekelompok perempuan mengatasnamakan Srikandi Revolusi Mental membagikan selebaran menolak hasil Pilpres di Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (18/7/2014).
"Mereka mengenakan kemeja kotak-kotak dan membuat asosiasi seakan-akan relawannya Jokowi. Saya tegaskan tidak ada relawan dengan nama demikian," kata Vivi. 

Jokowi Ogah Persoalkan Melorotnya Suara di Jakarta
Jokowi mengaku tidak mempersoalkan menurunnya perolehan suara pemilihan presiden (pilpres) di DKI Jakarta.
"Ya enggak apa-apa lah," ujar Jokowi usai bersilaturahmi ke Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Sabtu (19/7/2014).
Jokowi mengungkapkan penurunan suara pilpres di Jakarta ini tidak begitu signifikan. Menurutnya, penurunan suara itu wajar saja terjadi.
"Ya kalau turun dikit-dikit enggak apa-apa lah. Dikit-dikit saja mah enggak apa-apa," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Seperti diketahui, beberapa TPS di Jakarta melakukan pemungutan suara ulang, di antaranya di TPS di kelurahan Bendungan Hilir dan Bendungan Jatiluhur.
Dari hasil penghitungan pasangan Prabowo-Hatta meraih 125 suara, sementara Jokowi-JK meraih 185 suara.
Padahal, sebelumnya di TPS ini pasangan Jokowi-JK menang dengan 334 suara dan Prabowo-Hatta mendapatkan 242 suara.  [tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar