Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan renovasi terhadap 18 terminal di
Jakarta. Begitu perbaikan selesai, belasan terminal dengan desain
bangunan kolonial itu akan diserahkan pengelolaanya kepada Transjakarta
yang nantinya berbentuk BUMD.
"Yang jelas semua terminal dirobohkan, bangun semua. Terminal itu
nanti diserahkan ke BUMD Tansjakarta," ungkap Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo di kediamannya, Jalan Taman Suropati no. 7, Jakarta Pusat, Jumat
(31/1/2014).
Dia mengharapkan, dengan dikelola langsung oleh PT Transjakarta, manajemen 18 terminal tersebut akan menjadi lebih baik.
Disamping
itu pengalihan pengelolaan terminal ke PT Transjakarta, juga untuk
menghindari adanya saling lempar tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi).
"Supaya
pengelolaan terpadu dan terintegrasi. Tidak salah-salahan. Kalau semua
otoritas jelas, siapa yang salah jadi gampang kelihatan," ujar Jokowi.
Ada
3 konsep terminal di Jakarta nantinya. Untuk terminal Angkutan Kota
Angkutan Provinsi (AKAP), terminal Kampung Rambutan, Pulo Gadung,
Rawamangun, dan Kalideres. Keempat terminal itu berkonsep Mezzanine
yaitu memisahkan jalur penumpang dengan jalur bus.
Kemudian
terminal angkutan dalam kota, yaitu terminal Muara Angke, Tanjung Priok,
Ragunan, Pasar Minggu, Kota, Tanah Merdeka, dan Klender memiliki konsep
Crossing atau jalur bus dan penumpang saling bersebrangan.
Kemudian
terminal yang menggunakan konsep kombinasi Mezzanine dan Crossing,
yaitu terminal Manggarai, Lebak Bulus, Grogol, Pinang Ranti, Kampung
Melayu, dan Senen.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar