Spanduk 'Jokowi Capres Banjir' terpajang di pertigaan TMP Kalibata,
Jakarta Selatan. Ini Tanggapan dari PDIP, partai yang mengusung Jokowi
(Joko Widodo, gubernur di DKI Jakarta).
"Semua kritik saran harus disikapi
dengan bijak, begitu pun pada mas Jokowi juga. Ini pemecut Jokowi Ahok
bekerja lebih keras," kata Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait (Ara) saat
berbincang, Jumat (31/1/2014).
Ia menilai keberadaan spanduk
tersebut tidak akan mengubah persepsi masyarakat terhadap sosok Jokowi.
"Apapun pejabat publik setiap langkahnya pasti menjadi perhatian publik,
semua orang tahu dia menemui rakyatnya dan mengontrol pintu air sampai
subuh. Itu fakta dan dia punya konsep," lanjutnya.
Berbeda dengan Ara, angggota DPRD DKI fraksi PDIP Prasetyo Edi menilai keberadaan spanduk tersebut adalah bentuk black campaign
dari pihak-pihak yang tidak ingin mengganggu kinerja Jokowi dan partai
berlambang Banteng tersebut. Ia menilai itu hanya bentuk kepanikan lawan
politik akan isu pencapresan Jokowi.
"Itu black campaign, kita melihat itu sebagai persaingan politik. Mereka (lawan politik) yang kebakaran jenggot," kata Edi.
Ia
menilai masyarakat yang merasakan langsung kinejra Jokowilah yang
berhak memberikan penilaian terhadap apa yang dilakukan Jokowi. Anggota
komisi B DPRD DKI ini justru tak terlalu mau ambil pusing dengan
spanduk-spanduk bernada negatif tersebut pada Jokowi.
"Kalau kata anak muda sekarang EGP (emangnya gue pikirin) lah, hehehe," ujarnya santai.
Tak hanya spanduk 'Jokowi Capres Banjir' saja yang dibentangkan di
pinggir jalan. Di Jalan Otista, Jakarta Timur juga ada spanduk
bertuliskan 'Jokowi Capres Jalan Rusak'.
Jokowi sendiri menanggapi santai keberadaan spanduk-spanduk tersebut. Ia menilainya sebagai sebuah kreativitas warga.
"Kreatif dong yang buat spanduk," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2014).
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar