Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku dana Corporate Social Responsibility
(CSR) harus dikelola secara khusus. Namun, yang terpenting,
penggunaan dana tersebut harus tepat sasaran agar tidak timbul masalah.
"Kalau
ada yang mengelola khususnya, lebih baik, dibuat forum kalau enggak
tepat sasaran, jadi enggak percaya orang-orang," ujarnya kepada wartawan
di Balaikota Jakarta pada Kamis (15/8/2013).
Jokowi mengakui,
selama ini, CSR yang diserahkan kepada targetnya bukan berupa uang,
melainkan berupa barang. Itu pun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya
memberi panduan kepada perusahaan yang hendak memberikan dana CSR-nya.
"Kita
beri panduan, kita tunjukkan barangnya sehingga percaya. Itu pun sesuai
dengan rencana CSR si perusahaan yang ada, bukan kita," lanjutnya.
Jokowi
mengaku pemerintahannya telah tepat dalam mengelola dana CSR, yakni
dengan menyerahkannya kepada dinas yang terkait program CSR. Jokowi
mencontohkan, jika program CSR berhubungan dengan pendidikan, itu
diserahkan ke dinas pendidikan. Jika program CSR berhubungan dengan
kesehatan, itu diserahkan ke dinas kesehatan. Demikian juga dengan dinas
dan program lain.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan itu pun berjanji akan tetap transparan dalam pengelolaan dana
tangung jawab sosial dari perusahaan. "Bisa kita publikasi, nanti jika
rampung," ujarnya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar