Sabtu, 27 Juli 2013

Jokowi Muncul, Yang Lain Lebur

Meski berproses seperti kura-kura, pada akhinya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengirim sinyal untuk mempertimbangkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat calon presiden 2014. Sinyal ini bukan sebarang sinyal, meski pelan, nyaris tak terdengar, tapi gemanya terasa sangat menguncang dunia perpolitikan di Indonesia. Sinyal pencapresan Jokowi dinilai sebagai peringatan bagi kandidat capres lainnya. Kekuatan Jokowi yang maha dahsyat diperkirakan bisa menggusur bahkan menarik suara dari kandidat lainnya hanya dengan sekali hentakan. Penambahan sinyal sedikit saja oleh PDIP, dipastikan ledakan Jokowi ini akan membumi hanguskan seluruh capres yang ada. 
Menurut koordinator survei lembaga penelitian politik LIPI, Wawan Ichwanudin, elektabilitas Jokowi dari beberapa lembaga survei selama tiga bulan terakhir memang cenderung stagnan. Tetapi, elektabilitas Jokowi dipastikan meningkat bila PDIP mendeklarasikannya sebagai capres 2014.
"Pasti kenaikannya akan signifikan, karena jumlah undecided voters selama ini sangat banyak. Suara mereka bisa beralih ke Jokowi," kata Wawan, Sabtu (27/7/2013).
Menurut Wawan, tak bisa dipungkiri Jokowi saat ini memiliki daya tarik dan kekuatan yang sukar ditandingi. Meski banyak pihak yang coba menggoyangnya terkait kepemimpinannya di DKI Jakarta, elektabilitas Jokowi tidak akan tergoyahkan. Jokowi memiliki kekuatan tidak hanya di Jakarta atau pulau Jawa. Tetapi juga pemilih di seluruh wilayah Indonesia.
Memang tidak segampang membalikkan tangan bagi PDIP dalam memutuskan pencapresan Jokowi, kalau terlalu cepat musuh akan mempunyai waktu cukup untuk menghajar Jokowi, sebaliknya jika terlalu lambat publiklah yang akan menghajar PDIP dan Jokowinya.
Jika PDIP memajukan Jokowi, menurut Wawan, peta politik akan berubah dan kiamat pun datang untuk capres-capres pendahulu Jokowi. Bila kandidat capres lainnya yang belum menyiapkan  strategi untuk bersaing dengan Jokowi, bisa dipastikan tidak akan pernah bisa menyaingi suara Jokowi pada pilpres nanti. "Semua tim pasti akan menyiapkan pemetaan. Tapi kalau tim lain tidak menyiapkan hal apa-apa, maka elektabilitas Jokowi akan melambung, tak terbendung," ungkapnya.
Namun, Wawan mengingatkan bila PDIP tidak bertindak cepat, Jokowi akan berkejaran dengan waktu. Jokowi juga mungkin akan dibantai oleh lawan politiknya dengan mencari celah dari kepemimpinannya sebagai gubernur DKI.
Kita tunggu saja, akankah Jokowi menjadi maharaja yang sesungguhnya, atau hanya maharaja survei belaka, semuanya tergantung aksi nyata PDIP, semuanya menunggu langkah cantik sang ketua umum, Megawati Soekarno Putri.


Sumber :
republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar