Beberapa survei mencatat, tingkat elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie masih berada di bawah tokoh capres potensial lainnya,
termasuk Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Namun elektabilitas kurang tak
lantas membuat ciut pria yang akrab disapa Ical itu.
tak mau memusingkan soal elektabilitas. Hasil survei tak menjamin
kemenangan dalam Pilpres 2014 mendatang. Hal inilah yang dipelajari Ical
dari kisah pemenangan Presiden Filipina Benigno Aquino III dan juga
Jokowi saat berlaga pada Pilkada DKI Jakarta tahun lalu. Berangkat dari
kursi Walikota Solo, Jokowi yang tak diunggulkan justru bisa menduduki
kursi DKI I.
"Presiden Filipina sekarang itu saat survei dia tidak
mungkin menang, ternyata dia jadi presiden. Jokowi juga gitu, ternyata
dia menang," kata Ical usai menggelar buka bersama dengan warga Betawi
di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7/2013).
"Ada yang
mengatakan elektabilitas sangat tinggi nomor satu, ada yang bilang nomor
dua, tiga, dan empat, biarkan saja. Jadi kita jalan terus dan tidak
usah perhatikan masalah itu," imbuhnya.
Oleh karena itu dia yakin,
strategi untuk memenangkan Pilpres 2014 hanya bergantung pada 2 hal.
Kekuatan parpol dan kecintaan dari masyarakat.
"Saya yakin dengan
kekuatan yang solid dari partai dan kecintaan masyarakat. Selama
masyarakat mencintai kita, maka insya Allah bisa menang," pungkas Ical.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar