Jumat, 12 Juli 2013

Jokowi: Butuh 2-3 Tahun untuk Sosialisasi E-ticketing TransJ

Program e-ticketing TransJakarta sudah direalisasikan Pemprov DKI Jakarta sejak Januari lalu. Akan tetapi hingga saat ini masih sedikit pengguna TransJakarta yang menggunakan layanan tersebut. Apa masalahnya?
"Mendorong orang untuk memakai itu tidak gampang. Perlu waktu dan sosialisasi karena kan baru 6 bulan, menurut saya perlu 2 hingga 3 tahun baru bisa," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Kantor Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2013).
Selama sosialisasi, hal yang akan terus dilakukan Pemprov antara lain dengan melakukan integrasi e-ticketing dengan transportasi umum lainnya.
"Kita tidak akan memaksa dulu. (Nanti kalau sudah sosialisasi) kalau tidak pakai e-ticketing tidak bisa naik kendaraan umum misalnya," jelas kolektor belasan kemeja putih itu.
Pada 26 April 2013, Jokowi menyebutkan rencananya mengintegrasikan e-ticketing bus TransJakarta dengan semua jenis kendaraan.
"Itu sudah kita bicarakan bulan Desember. Jadi KRL terintegrasi dengan busway. Ke depannya dengan monorel, MRT, semuanya. Nanti akan terkoneksi. Kalau nanti manajemen Kopaja, Metromini, bisa kita atur, juga akan terkoneksi. Ini memang semuanya mau kita," kata Jokowi kala itu.
Pada Januari 2013, e-ticketing bus TransJ untuk koridor I (Blok M-Kota) diluncurkan Jokowi. E-ticketing dapat mengurangi antrean penumpang.
Warga yang telah membeli kartu e-ticket hanya perlu menempelkan kartunya di mesin eletronik dan palang pintu akan terbuka. Harga perdana e-ticket Rp 50 ribu sudah termasuk pulsa dan dapat diisi ulang di 5 bank yang ditunjuk yakni BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA, dan Bank DKI.


Sumber :
detik.com

1 komentar: