Kamis, 06 Juni 2013

Warga Betawi : Jokowi-Ahok Kembalikan PRJ ke Sejarah

Meski baru sebatas wacana, pemindahan Pekan Raya Jakarta (PRJ) dari Kemayoran ke area Monumen Nasional oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disambut baik oleh warga, khusus masyarakat Betawi sendiri.
Adji Virdian (24), warga Betawi yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengatakan, dirinya setuju jika PRJ dipindahkan ke Monas. Menurutnya, jika hal tersebut terjadi, Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menghargai sejarah HUT DKI.
"Kan memang sejarahnya pertama kali PRJ itu di Monas. Diadakan di sana karena Monas kan ikon Jakarta. Makanya setuju banget mau diadain di Monas lagi," ujar pria yang bekerja di perusahaan konstruksi ini, Kamis (6/6/2013) siang.
Adji mengakui gelaran PRJ tahun-tahun terakhir sangat jauh dari roh HUT DKI Jakarta terdahulu. Di mana, produk-produk berbasis masyarakat serta kesenian Betawi bergeser ke pinggir dan diganti dengan beragam stan industri raksasa. Pasar rakyat akhirnya berubah menjadi pasar modern.
"Kalau di Monas kan lebih kelihatan PRJ-nya dari pada di Kemayoran yang lebih kelihatan pameran hanya untuk kalangan high class-nya. Lihat saja tiket masuknya yang Rp 35.000," lanjut Adji.
Tidak hanya Adji, hal senada juga diungkapkan warga Betawi lainnya, Asrul Hasanudin (28). Pria yang tinggal di kawasan Batuampar, Condet tersebut mengaku pasti turut dalam kemeriahan PRJ jika diselenggarakan di Monas. Menurutnya, suasana PRJ bisa membawa ke masa kecilnya.
"Gua ke PRJ Kemayoran cuma dua kali, tapi dulu gua lebih sering ke PRJ Monas waktu kecil sama bokap gua. Pasti berasa nostalgia lah. Apalagi kalau tiket masuknya gratis," ujarnya sumringah.
Ia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menghidupkan kembali roh yang telah lama sirna dari HUT Kota Jakarta. Karakter Betawi yang menjelma dalam PRJ di Monas itu, lanjut Asrul, menjadi semangat baru bagi warga Jakarta demi membangun Kota Jakarta yang diidam-idamkan.
Wacana perpindahan PRJ dari area Kemayoran ke pelataran Monas diwacanakan Pemprov DKI, beberapa waktu lalu. Pemprov DKI melihat PRJ kehilangan roh karakter Betawi atas keberadaan stan-stan industri raksasa di PRJ, menggeser produk kebudayaan Betawi. Pemprov DKI melihat perlu digelar HUT DKI yang memiliki ciri Betawi.


Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar