Rabu, 26 Juni 2013

Pilpres 2014 Gersang Jika Tidak Ada Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diharapkan bisa ikut serta maju sebagai kandidat presiden pada pemilu tahun 2014 mendatang. Kehadirannya dianggap mampu membuat suasana menjadi tidak gersang lagi.
"Gersang. Nggak ada dinamika. Karena figur lama yang bermain,"kata Pengamat Politik Boni Hargens dalam pernyataannya, Rabu(26/6/2013).
Menurut Boni, Jokowi muncul sebagai figur yang kekuatannya terletak pada figuritas, bukan branding atau mobilisasi partai. Jokowi juga mampu menelanjangi partai-partai politik di Indonesia yang cenderung oligarkis.
"Ia menelanjangi partai-partai kita yang cenderung oligarkis,"ujar Boni.
Dosen Universitas Indonesia ini menambahkan sosok Jokowi diakuinya memang sungguh fenomenal. Keberadaannya saat ini membuat beberapa nama figur calon presiden yang sebelumnya mempunyai elektabilitas kinclong mulai meredup, bahkan tenggelam.
"Jokowi itu menghapus semua nama besar dari partai. Kehadirannya membuat peta pertarungan 2014 jadi sederhana, tidak rumit lagi. Jokowi Vs yang lain," ujarnya.
Meski begitu, Boni tak menampik bahwa sejauh ini Jokowi belum mengungkapkan kesiapan untuk 'nyapres'. Begitu juga PDI Perjuangan belum menyatakan dukungan.
"Yah itu soal konteks. Kalau pertarungan makin susah, PDIP tak punya jalan lain untuk mendongkrak elektabilitas selain mendorong Jokowi," jelasnya.
Sementara Jokowi, sambung Boni, akan ikut apapun keputusan yang diambil Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Sebagai orang Jawa, nggak mungkin dia mbalelo," katanya.
Sebelumnya, Board of Advisor CSIS (Center for Strategic and International Studies) Jeffrie Geovanie sudah menyatakan keyakinannya bahwa Pilpres 2014 mendatang adalah momentum untuk generasi baru atau tokoh muda bertarung merebut kursi RI 1. Dua di antara tokoh muda itu adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Gita Wirjawan bisa maju sebagai capres tak lepas dari terobosan SBY yang menerapkan metode konvensi untuk menjaring calon presiden. Sedangkan Jokowi akan didukung PDIP. Pasalnya, elektabilitas Jokowi kian moncer.


Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar