Pedagang pemilik kios di Stasiun Pasar Minggu menyayangkan tidak ikut
campur tangannya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam mencegah
pembongkaran kios yang dilakukan PT KAI terhadap kios mereka. Hal
tersebut disampaikan Pengacara Publik dari LBH Jakarta Tommy Albert yang
mewakili para pedagang. Menurut dia, sikap tersebut menunjukkan Jokowi
sangat tidak peduli dengan nasib para pedagang.
"Seharusnya Pak
Jokowi turun ke sini. Ini kan perlintasan kereta dan pedagang berada di
wilayah Jakarta," kata Albert seusai aksi penertiban pada Kamis
(18/4/2013) siang.
Pihak pedagang, kata Albert, berencana akan
melaporkan PT KAI ke pihak kepolisian terkait kasus pemukulan dan
pengrusakan yang dilakukan PT KAI dalam aksi penertiban di Stasiun Pasar
Minggu. Albert menerangkan, beberapa orang pedagang mengalami
luka-luka dan patah tulang akibat keberingasan aparat keamanan yang
melakukan penertiban.
"Ini ada aksi pemukulan oleh petugas yang
dipukuli. Ada yang patah lengan kanannya, namanya Ucok Silalahi. Kami
mau lapor ke Polda dengan apa yang terjadi hari ini. Selain itu, kata
Albert, pihaknya menyayangkan PT KAI yang bertindak di luar
kewenangannya dalam mengurus transportasi, yaitu dengan melakukan
penertiban paksa.
Menurut Albert, yang seharusnya memiliki
kewenangan dalam melakukan penertiban adalah Pemerintah Daerah setempat.
Untuk penertiban di stasiun-stasiun di Jabodetabek, kata Albert,
seharusnya merupakan kewenangan dari Kepala Daerah yang wilayahnya
dilalui KRL Jabodetabek.
"Harusnya Pemda setempat dan Kepala
Daerah lah yang terlibat. Harusnya Jokowi maupun Gubernur Jawa Barat dan
Banten turun karena lalu lintas KA melewati daerah mereka," kata
Albert.
Humas PT KAI Daops I Agus Sutijono mengatakan, penertiban
merupakan kewenangan pihak PT KAI selaku pemilik lahan. "Ini rumah kami
kok, ya hak kami untuk menata. Masa rumah mau ditata dilarang-larang,"
kata Agus.
Proses penertiban kios milik pedagang di Stasiun Pasar
Minggu sempat diwarnai sedikit kericuhan akhirnya dapat berjalan dengan
lancar. Penertiban dimulai pukul 09.00 WIB, selesai pukul 11.00 WIB.
Untuk pengamanan, pihak PT KAI menyiapkan sekitar 200 personel gabungan
yang terdiri dari Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), Satpol PP dan
unsur-unsur dari Polri dan TNI.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar