Rabu, 06 Maret 2013

Jokowi Yakin Warga Tergiur Transportasi Publik

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin masyarakat akan semakin tergiur meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum. Apalagi, berbagai sarana tranportasi terus diperbaiki dan dilengkapi.
Dari hasil perbincangannya dengan beberapa warga yang menggunakan angkutan perbatasan terintegrsi busway (APTB), mantan Wali Kota Surakarta ini kemudian mendapat tanggapan yang positif. Karena menurut dia, tarif Rp 12.000 yang dipatok dalam APTB jurusan Bogor-Rawamangun terbilang murah, selain unit bus yang masih baru dan terintegrasi dengan busway.
"Jadi (busnya) bisa masuk ke jalur busway dan (penumpang) bisa pindah ke busway tanpa dipungut biaya lagi. Ini fasilitas yang mereka inginkan, artinya pindah APTB ke busway itu tidak bayar," kata Jokowi di Rawamangun, Senin siang.
APTB Bogor-Rawamangun memiliki jarak tempuh sekitar 52 kilometer, dan terintegrasi dengan busway koridor empat (Pulogadung-Dukuh Atas) serta koridor sembilan (Pinangranti-Pluit). Saat ini, ada 10 bus APTB yang siap mengangkut 5.300 penumpang per hari di jalur tersebut.
Rute APTB akan dimulai dari terminal Bubulak-Jalan Soleh Iskandar-Bogor Outer Ringroad - Tol Jagorawi - Halte Busway Cawang UKI - Halte Cawang Sutoyo - Halte Penas Kalimalang - Halte Cipinang Kebon Nanas - Halte Pedati Prumpung - Halte Stasiun Jatinegara - Halte Ahmad Yani Bea Cukai - Halte Utan Kayu Rawamangun - Halte Pemuda Pramuka - Halte UNJ - Halte Sunan Giri - Halte Velodrome - Jalan Paus - Jalan Penggambiran - Terminal Rawamangun.
Sebelumnya, sudah ada empat APTB yang telah beroperasi bekerja sama dengan pihak swasta. Bus APTB tersebut berjumlah 43 unit dengan kapasitas angkut 85 orang per unit bus, yang terbagi ke Jurusan Pulo Gadung-Bekasi (15 unit), Jurusan Poris Plawad-Grogol (10 unit) yang dioperasikan oleh Perum PPD. Jurusan Ciputat-Kota (8 unit) dan dioperasikan oleh PT Bianglala, dan Jurusan Cibinong-Grogol berjumlah 10 unit bus yang di kelola oleh PT Mayasari Bakti.
"Semua armada itu merupakan hibah dari pihak swasta. Sebagai gantinya mereka hanya ingin meminta izin untuk melewati jalur busway selama beroperasi," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar