Gubernur DKI Jakarta ke-19 Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai orang
yang ramah dan "membumi". Pria kelahiran 21 Juni 1961 itu, memang
memiliki karakter yang cerdas dan tahu apa dengan tindakan yang
dilakukannya.
Banyak orang menaruh simpati kepadanya dalam
memimpin dan mewujudkan mimpi Jakarta Baru. Pemiling bintang cancer ini
memiliki perhatian yang sangat luas dan konsisten dalam ucapan serta
tindakan.
Dia juga masuk dalam sosok pemimpin yang suka
melindungi bawahan, dan berkepribadian hangat. Sesuai dengan karakter
cancer yang banyak dicintai orang-orang sekitarnya, Jokowi memiliki hati
yang penuh kasih. Keluarga, teman, bawahan, dan masyarakat sangat
berempati terhadapnya.
Namun begitu, sebagai sosok pemimpin,
Jokowi tetap memiliki sikap buruk yang harus bisa dikendalikan, jika
tidak ingin merusak. Sikap buruk ini merupakan bawaan Jokowi sejak
lahir.
Dia dikenal sebagai sosok yang suka melakukan tindakan
sesuka hati. Kadang, akibat tindakannya itu banyak orang yang tersakiti.
Namun dia tidak peduli, selama merasa apa yang dilakukannya benar.
Sebagai contoh, kegiatan blusukan.
Banyak pejabat di lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kecewa dan sakit hati dengan sikap
Jokowi. Dia sering memergoki anak buahnya malas dalam bekerja.
Sikap
buruk Jokowi lainnya adalah suka tergesa-gesa dalam mengambil tindakan
dan cenderung egois. Kadang, dia juga kurang berani ambil resiko. Tentu
sebagai pemimpin, Jokowi harus memiliki pertimbangan yang matang dalam
bentindak. Karena jutaan nasib rakyat bergantung kepadanya.
Sikap
buruk lainnya, dia suka memaksakan kehendak dan terlalu bersemangat,
sehingga kurang memperhatikan kesehatannya sendiri. Sampai kadang dia
harus jatuh sakit, baik yang ringan seperti pusing, hingga terkena
tekanan darah rendah.
Sumber :
metro.sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar