Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, menyatakan, pemerintah akan
mengadakan audit antisipasi kebakaran dan banjir terhadap
bangunan-bangunan di Jakarta. Ia menyatakan, pengakuan formal di atas
kertas tidak membuat dirinya yakin semua bangunan sudah memenuhi
syarat-syarat antisipasi kebakaran dan banjir.
"Kalau saya beda. Formalitas nomor dua, controlling
lapangan yang diperkuat," tegas Jokowi di Tanjung Priok, Jakarta Utara,
Jumat (22/3/2013). Menurut dia, kebanyakan bangunan di Jakarta
kemungkinan besar telah memenuhi prosedur antisipasi kebakaran dan
banjir yang disyaratkan pemerintah. Namun, tingginya angka kebakaran di
Jakarta, kesiapan antisipasi kebakaran di Jakarta, misalnya, menjadi
sangat penting.
Untuk itu, meskipun sudah memenuhi persyaratan
dimaksud, Gubernur mewajibkan semua bangunan diaudit. "Kita ini kan
senang formalitas, asal diizinnya sudah ada tulisan, semuanya dianggap
beres. Dipasang atau enggak yang penting prosedurnya sudah dipenuhi,"
kecam Jokowi. Ia menegaskan, audit tersebut akan meliputi semua
bangunan, bahkan rumah di Jakarta.
Menurut rencana, audit akan
diadakan mulai awal bulan depan. Audit bangunan meliputi kelengkapan
gedung untuk fasilitas penanganan kebakaran dan antisipasi bangunan
terhadap banjir. "Awal bulan depan, akan ada audit bangunan untuk
kebakaran, untuk banjir, barrier (penghalang) banjir. Semuanya, rumah dan bangunan akan diaudit," urai Jokowi.
Melalui
audit ini, Jokowi menegaskan, dia bukan tipe pemimpin yang percaya pada
laporan di atas kertas. Jokowi menyatakan, dia lebih percaya pada
pengecekan langsung di lapangan dan fakta. Data kebakaran dan banjir
yang terjadi di Jakarta akan menjadi rujukan pemerintah guna melakukan
audit. "Orientasinya (pemerintah) bukan pada prosedur, orientasinya pada
hasil," tegas Jokowi.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar